PENDAHULUAN
Indonesia Jaya merupakan impian bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, namun perlu perjuangan pantang menyerah dalam menghadapi pengaruh-pengaruh negative yang akan selalu datang setiap saat tanpa henti. Oleh karena itu, karakter generasi pewaris harus dapat mengantisipasi semua tantangan secara Bersama-sama dengan penuh jiwa semangat untuk menangkal semua penghalang menuju Indonesia Emas.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang merupakan para calon pengisi untuk menuju Indonesia Emas harus mampu menabung atau menginpestasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dari sejak sekarang, karena tanpa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa yang akan daaing, kita tetap akan menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa-bangsa lain.
Sebagai contoh Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tahun 1945 dan Jepang sebagai negara yang menjajah pada masa itu hancur berantakan di bom bardir oleh pihak sekutu, artinya melangkahnya sama untuk membangun bangsa untuk maju.
Namun apa yang terjadi, Jepang sudah sangat jauh meninggalkan Indonesia dilihat dari sumber daya manusia, teknologi dan industry, tingkat kedisiplinan bahkan di bidang olah raga sebagai wakil Asia Timur dalam kancah dunia olah raga.
Berdasarkan realita di atas, hari ini jam ini detik ini dan menit ini bisakah kita Bersama sebagai generasi pewaris bangsa untuk berkomitmen?
Komitmen tentang mengisi hari-hari dengan melakukan hal-hal terbaik guna mengejar ketinggalan ketinggalan kita dalam segala bidang. Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa merupakan salah satu jembatan untuk menuju kearah berkomitmen, jika tidak mau LDKM ini menuju perubahan, maka hanya retorika belaka saja dan boleh dikatakan pekerjaan yang sia-sia.
GENERASI EMAS PEMILIK INDONESIA EMAS 2045
Presiden Pertama Indonesia Bapak Ir. Soekarno mengatakan “beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Gunung Semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangan dunia”.
Ari sepuluh pemuda disini bukan sepuluh pemuda tanpa kemampuan dan tanpa nasionalisme yang kuat, namun sepuluh pemuda yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang hebat dalam segala bidang. Hal ini senada dengan Anies Baswedan mengatakan bahwa “…..tak peduli bagaimana ukuran alam sebuah negara, selama manusianya unggul maka negeri tersebut pasti unggul.” (Sutirna, 2021)