Lihat ke Halaman Asli

Tak Punya Biaya, Beasiswa Solusinya

Diperbarui: 29 November 2021   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beasiswa (sumber: iteba.ac.id)

 

Dulu, kira-kira empat puluh tahun yang lalu, saya begitu panik saat lulus SMA. Mau bekerja tidak punya skill yang memadai, mau wiraswasta apa lagi, modal didapat dari mana. Mau tidak mau harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 

Tes ujian masuk ke perguruan tinggi negeri gagal, terpaksa harus mendaftar di perguruan tinggi swasta yang yang masuknya cukup mahal bagi keuangan orang tua saya. 

Akhirnya bermodal tekad agar hasil tes cukup tinggi supsya uang masuk tidak terlalu tinggi. Setelah masuk, barulah saya berburu bea siswa. Tapi saat itu mencari bea siswa sangat sulit, beda dengan saat ini yang mudah dicari melalui internet atau mediia sosial. Akhirnya memang dapat berupa bea siswa prestasi dari perusahaan Perancis yang menyalurkan bea siswa melalui kampus dan memenangkan lomba karya tulis dari salah satu perusahaan farmasi nasional.

Bagaimana mencari bea siswa saat ini? Sepanjang pengetahuan saya, ada tiga macam dasar pemberian bea siswa, nilai akademis, prestasi olahraga dan prestasi seni. Ini biasanya bea siswa dari perusahaan swasta nasional. 

Sedangkan bea siswa dari luar negeri biasanya tanpa syarat khusus dan ikatan, hanya saja indeks prestasi selama kuliah harus memenuhi target agar bea siswa dilanjutkan.

Bea siswa sendiri nilainys berbeda, ada yang lengkap, meliputi biaya hidup (makan, akomodasi dan kebutuhan harian), biaya kuliah dan uang buku. Namun kadang-kadang ada yang hanya biaya kuliah saja. Sehingga mahasiswa harus tinggal di asrama mahasiswa yang relatif murah dan masak sendiri untuk kebutuhan makan.

Dengan bantuan mesin pencati, Anda bisa mencari perusahaan atau lembaga yang memberikan bea siswa. buat daftarnya, untuk memudahkan pemilihannya. Baik memilih negara maupun universitas dan fakultas yang diinginkan. Bila ingin kuliah di luar negeri, minimal anda harus menguasai bahasa Inggris atau bahasa pengantar yang digunakan. Misal bahasa Jerman, Perancis, Argentina atau Mandatin.

Carilah negara yang kurang diminati, biasanya yang menggunakan bahasa pengantar bukan bahasa Inggris.

Sebaiknya persiapan mencari bea siswa mulai dilakukan sejak awal SMA / SMU disamping meningkatkan belajatr bahasa.

Pelajari cara membuat CV (curriculum vitae) yang kreatif, lebih baik lagi bla ada rekonmendasi dari sekolah atau dosen untuk studi lanjut S2 atau S3.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline