Lihat ke Halaman Asli

Awas, Virus Mutasi dari India

Diperbarui: 27 April 2021   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 (sumber: klikdokter.com)

Baru-baru ini dunia dihebohkan oleh terjadinya tsunami Covid-19 di India. Pada mulanya Kementerian Kesehatan India sudah begitu percaya diri bahwa status 'herd immunity' sudah berhasil dicapai di India, setelah pada Agustus-Nopember 2020 mengalami 100.000 kasus per hari sehingga tenaga kesehatan kerepotan. 

Penerapan lockdown pada Desember 2020 berhasil menurunkan penularan Covid-19 sehingga dilaporkan kasus yang terjadi pada perioda Desember 2020- Maret 2021 menurun drastis dan tinggal 10.000 kasus. Namun ternyata penyebaran Covid-19 gelombang kedua muncul kembali dipicu oleh euforia sudah terbentuknya kekebalan komunitas. 

Pembatasan moda transportasi diperlonggar, ditambah ritual keagamaan mandi bersama di sungai Gangga tanpa menerapkan protokol kesehatan ternyata menjadi bumerang.

Kini kasus penularan Covid-19 di India meroket menjadi 350.000 kasus per hari. Juga ditengarai ditemukannya mutasi virus, sehingga disebut pandemi gelombang kedua yang lebih ganas dan lebih cepat menular. 

Rumah sakit di seluruh kota besar India kembali penuh dan terpaksa menolak pasien baru, karena satu kamar sudah terisi dua pasien bahkan seluruh lorong dan selasar rumah sakit, sudah dipenuhi pasien. Ditambah kehabisan pasokan oksigen dan  ventilator, sehingga korban meninggal dunia bergeletakan di luar rumah sakit dan langsung dibakar ditempat umum. 

Bila pada gelombang pertama pandemi, rumah sakit masih mampu memilah pasien yang bisa ditolong diterima dan yang sudah parah sekali ditolak, pada gelombang kedua pandemi ini sudah benar-benar langsung menolak pasien. Akibatnya banyak pasien yang harus meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan akibat kesulitan bernafas. Jumlah kasus kematianpun langsung melonjak menjadi 3.000 orang per hari.

Kini terdengar berita bahwa telah terjadi eksodus warga India Jakarta, meski per tanggal 25 April 2021 telah ditolak. Kabarnya 12 orang warga India yang berhasil masuk Indonesia dalam status positif Covid-19, belum lagi yang belum ketahuan yang berada dalam satu pesawat dari India nenuju Indonesia.

Warga Indonesia harus ekstra waspada, memperketat disiplin penerapan protokol kesehatan dari mulai selalu memakai nasker, menjaga jarak, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan.

Semoga kejadian euforia kemenangan Persija dapat dicegah, seperti pelarangan mudik kebaran mulai 22 April hingga 24 Mei 2021 benar-benar dapat ditaati oleh seluruh warga Indonesia. 

Kita harus belajar dari pengalaman pahit India, ritual keagamaan dapat berakibat tsunami penularan Covid-19, semoga Indonesia dapat terhindar dari musibah ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline