Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Moral Mendasari Film "Parasite"

Diperbarui: 27 Juni 2019   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film "Parasite" (sumber: www.cineblog.it)

Film "Parasite" judul aslinya "Gisaengchung" adalah film buatan Korea Selatan yang berhasil memenangi Palme d'or 2019 pada Festival Film Cannes. Di sutradarai oleh Bong Joon-ho, dan didukung oleh pemain-pemain yang mampu menjalankan perannya dengan sempurna, membuat film dengan pendidikan moral ini patut ditonton.

Film Korea di Indonesia secara normatif kalah bersaing dibandingkan drama Korea atau K-Pop, beruntunglah jaringan bioskop CGV tidak surut menayangkan film-film Korea. Apalagi kurang didukung oleh promosi yang gencar, terbukti betapa pelitnya CGV hanya memberikan satu tiket saja kepada komunitas film Kompasiana, sehingga gaung film Korea kurang terdengar di Indonesia.

Parasite
Parasite film Korea yang berhasil memenangkan piala Palem saja, kalah hingar bingar promosinya melawan film-film Hollywood seperti Man In Black, Toys Story 4 dan X-Men Dark Phoenix.

Padahal film Korea ini menyajikan alur cerita yang menarik dan disajikan dengan ringan diselingi komedi sehingga pesan moral dapat disampaikan dengan tepat.

Film ini berkisah tentang keluarga miskin Ki-taek (Song Kang-ho) dengan isterinya Chung-sook (Jang Hye-jin) dengan dua orang anak, Ki-woo (Choi Woo-shik) dan Ki-jung (Park So-dam). Keluarga miskin ini tinggal di rumah kumuh yang sering kebanjiran dan bekerja serabutan, sehingga untuk mengoperasikan aplikasi yang membutuhkan kuota internet, harus mencari-cari wi-fi gratis dari perkantoran di sekitar rumah tinggalnya.

Kenapa keluarga ini miskin, karena mereka bekerja tidak optimal, pernah mendapat kesempatan bekerja melipat kotak pizza, tetapi hasil kerjanya tidak sempurna, sehingga mendapat penilaian buruk dari pemberi kerja.

Beruntunglah teman Ki-woo yang mendapat tugas ke luar negeri menawarkan pekerjaan menjadi guru private bahasa Inggris pada keluarga kaya Park (Lee Sun-kyun). Dengan pesan titip menjaga muridnya, karena setelah kembali dari luar negeri, akan memacari muridnya, Da-hye (Jung Ziso).  

Ki-woo segera menangkap peluang emas ini, meski dengan memalsukan sertifikat sebagai mahasiswa, nekad melamar kerja dan menemui isteri Park, Yeon-kyo (Cho Yeo-jeong). Berkat rekomendasi temannya, Ki-woo akhirnya diterima menjadi guru les. Namun Ki-woo lupa pada pesan temannya, ia justru memacari Da-hye. Secara moral, Ki-woo seharusnya memegang teguh kepercayaan dari temannya yang telah menolongnya, tetapi justru ia telah mengkhianatinya.

Ki-woo melihat kenakalan dan hobi melukis adik Da-hye yang bernama Da-song (Jung Hyeon-jun), maka timbul ide untuk membawa Ki-jung untuk menjadi guru seni ke keluarga Park. Ide ini berhasil bahkan Ki-jung berhasil meredam kenakalan Da-song akibat kepandaiannya belajar psikologi anak melalui internet.

Pelan-pelan kehidupan keluarga miskin Ki-taek membaik. Keserakahan dan ketamakan keluarga ini akhirnya menjebak sopir pribadi Park, sehingga di phk dan dengan halus menyodorkan Ki-taek sebagai sopir pengganti. Belum puas, Ki-taek dengan dibantu ke dua anaknya, akhirnya menyingkirkan pengurus rumah tangga keluarga Park secara keji, demi memasukkan Chung-sook isterinya untuk menjadi pengurus rumah tangga Park.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline