Lihat ke Halaman Asli

Susanto

Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Harga Premium, Turun!

Diperbarui: 4 September 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar SS Premium Kompasiana (Sumber: Kompasiana.com)

BBM jenis premium dihilangkan, diganti dengan pertalite. Pertalite harganya berubah. Lebih besar dari sebelumnya. Naik? Iya! Jika premium BBM harganya naik, sebaliknya premium Kompasiana harganya turun! Ada diskon 8% dari sebelumnya 75.000 untuk langganan tiga bulanan. Pelanggan cukup membayar 69.000. Demikian pula premium satu tahun, sebelumnya 300 ribu menjadi 270.000.

Sudah lama ingin meningkatkan layanan pelanggan di Kompasiana. Dari 100% free menjadi akun berbayar agar saya mendapat layanan "orang yang membayar". Ini hukum dagang biasa saja. Ada uang ada barang. Pun, aturan itu secara legal ditulis sebagai S&K (Syarat dan Ketentuan). 

Yang perlu dicatat adalah, pembuat aturan ini adalah sang pemberi layanan. Bukan kong kalikong antara saya dengan redaksi. Jadi, saya tidak zalim kepada pemilik akun Kompasiana gratis seratus persen.

"Bapak mau layanan lebih? Silakan membeli layanan premium, Pak!" Begitu kira-kira jika saya berdialog.

Berbeda dengan pelayanan publik. Tidak ada layanan layanan premium. Semua bentuk layanan adalah standar. Perlakuan sama untuk semua masyarakat. 

Tanpa biaya lebih, apalagi ada "diskon". Tidak pula ada aturan seperti di Kompasianan: Ingin premium silakan pilih satu di antara lima pilihan yang ada. Jadi, jika saya ingin mendapat layanan lebih lalu saya membayar sejumlah uang agar mendapat layanan premium, tentu saya berbuat zalim kepada sesama.

Mengapa Berlangganan Akun Premium Kompasiana

Dulu, saya pernah berlangganan akun premium. Sesudahnya tidak diperpanjang. Ketika ingin memperpanjang, metode pembayarannya tidak menggunaan SMS banking, tetapi menggunakan mobile banking dengan akun virtual selain metode pembayaran lainnya. 

Oleh karena itu, pembelian akun premium tertunda. Nah, akhirnya dengan sedikit usaha, saya bisa mendapat layanan premium di blog keroyokan metizen ini.

Ketika menggunakan akun gratis, banyak iklan bermunculan. Saya bisa memaklumi. Iklan juga sumber pendapatan. Setelah mendapat ucapan selamat dari Kompasiana, iklan yang biasanya berlomba menarik perhatian mata hilang. Konten dari teman-teman penulis pun lebih nyaman saya nikmati. 

Karena, tidak terpotong halaman jika tulisannya panjang. Sebelumnya saya mesti mengeklik halaman dua, tiga, hingga halaman empat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline