Lihat ke Halaman Asli

Apriana Susaei

senang menulis apa saja

Anak Yatim dan Orang Miskin

Diperbarui: 12 Mei 2024   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menangis saaat berdo'a https://www.pexels.com/

Pernahkah hati bergetar saat mendengar atau membaca al-qur'an? saya mengalaminya tadi pagi.

Pagi ini, saya salat subuh berjamaah di masjid dekat rumah. Saya datang lebih awal dan menjadi makmum di saf pertama, hampir tepat berada di belakang imam.

Surat rakaat pertama yg dibaca oleh imam saat itu adalah surat Al-fajr. Imam mungkin memilih surat ini karena sesuai dengan keadaan pagi ini, suasananya cerah, fajar mulai menyingsing di pagi yang indah. Sudah beberapa hari ini kampung kami tak diguyur hujan, keadaan ini mungkin ada kaitannya dengan musim kemarau yang sudah terasa di beberapa daerah di Indonesia.

Entah kenapa, surat Al-fajr ini sering membuat saya menangis, mendengarkan murratal surat ini seperti menusuk hati, menyentuh sanubari, palung jiwa yang paling dalam. Namun, tidak ada yang lebih syahdu bagi saya selain mendengarkannya saat salat subuh berjamaah di belakang imam.

Bagi saya, bagian yang paling menyentuh dari surat ini saat imam membaca ayat ke 15 sampai ke 18. Disebutkan pada ayat itu yang artinya seperti ini:

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku" (Ayat ke 15). Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" (Ayat ke 16).

Dua ayat ini membuat saya diam seketika saat itu, hati saya seperti tertampar, telinga seperti berdengung, berbunyi, merambat seperti gelombang longitudinal melalui sebuah medium. Saya mematung dalam nafas yang tertahan.

Allah mengabarkan tabiat manusia yang bodoh dan zhalim, manusia yang lemah. 

Ya... manusia seperti saya. Manusia yang "geer" saat merasa kesenangan yang dia dapatkan akan terus berlanjut, manusia yang jika disempitkan rezekinya merasa mengeluh, paling tidak beruntung di seluruh dunia.  Padahal kekayaan, kemiskinan, kelapangan dan kesempitan adalah ujian dari Allah untuk mengetahui manusia mana yang dapat bersabar dan bersyukur.

Kemudian, imam membaca ayat selanjutnya yang artinya seperti ini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline