Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Perseteruan Tanpa Akhir antara para Profesor

Diperbarui: 20 Februari 2020   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah,

Sebelumnya Supli Rahim menulis tentang "persiapkan diri kita untuk wisuda di univeraitas kehidupan" (Baca di sini). Tulisan itu diakhiri dengan sub topik "penyesalan para peserta wisuda". Tulisan ini mencoba menelusuri sebagian penyebab menyesalnya para peserta wisuda.

Perseteruan para profesor

Pengajar di universitas di thailand dipanggil profesor. Maka yang dimaksud dwngan para profesor adalah mereka yang mengajar di universitas kehidupan. Univeraitas ini mempunyai dua kelompok fakultas yakni fakultas petaatan tuhan dan fakultas pengingkaran tuhan. 

Para profesor di Fakultas Pengingkaran Tuhan adalah mereka yang sangat dekat dengan iblis dan syaithan. Sebaliknya para profesor di fakultas pentaatan tuhan sangat dekat dengan para malaikat dan jin yang taat alias baik.

Perbedaan Alat Bantu Mengajar

Para profesor di Fakultas fakultas pengingkaran tuhan mempunyai fasilitas yang canggih dan mahal. Maklum sponsor mereka banyak. Para profesor dari bangsa iblis dan syaitan sudah sangat berpengalaman dalam mengajar dan alat bantu me gajar mereka luas biasa banyak dan canggih.

Harta yang banyak hasil merampok, hasil menzolimi orang lain, hasil riba mereka sumbangkan kepada fakultas pengingkaran tuhan. Karena itu gaji mereka, fasilitas mengajar dan fasilitas pribadi super mewah. Beda sekali dengan para profesor di fakultas pentaatan tuhan.

Kebanyakan.para profesor di fakultas pentaatan tuhan hidup sederhana,  gaji mereka hanya terbilang cukup, fasilitas pribadi alakadarnya. Mereka mengajak kepada pentaatan tuhan, mereka mengajak kepada hidup sederhana dan mereka mengajak kepada surganya Allah swt.

Sebaliknya, para profesor di fakultas pengingkaran tuhan cenderung hidup poya-poya, sombong dan mengajak para mahasiswa untuk membangkang pada tuhan. 

Banyak di antara mereka yang mengkampanyekan bahwa hidup sesudah mati itu tidak ada. Bahkan mereka mengajak para mahasiswa untuk tidak meyakini adanya tuhan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline