Lihat ke Halaman Asli

Supli EffendiRahim

pemerhati lingkungan dan kesehatan

Tenaga Kesehatan Kita Rentan Alami Kekerasan Keluarga Pasien

Diperbarui: 17 April 2021   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Saya sebagai dosen Sekolah Kesehatan Masyarakat tersentak kaget jika ada berita di media soal maupun di media massa tentang tindak kekerasan dari masyarakat. Kenapa? Karena saya mengajarkan mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan kepada mahasiswa. Tulisan  adalah bentuk rasa keprihatinan yang mendalam terhadap tenaga kesehatan di manapun mereka bertugas.

Etika dan Hukum Kesehatan

Kepada mahasiswa saya mengingatkan sewaktu memberi kuliah Etika dan Hukum Kesehatan bahwa kalian berada di hutan yang ada macannya. Kenapa demikian? Karena pasien itu adalah raja dan atau ratu yang harus dilayani dengan baik. Kalian tidak boleh marah, tidak boleh salah, tidak boleh berkata kasar, tidak boleh semua. 

Tetapi saya katakan kepada mereka bahwa kalian mesti "melek hukum". Kalian ada hak-hak yang hatus dilindungi dan dihormati. Keluarga pasien mesti dilakukan edukasi tentang kondisi tenaga kesehatan. Mereka juga berhak dihormati  disayangi, dimengerti.

Nakes itu juga manusia

Tenaga kesehatan entah itu perawat, bidan, dokter, analis, rekam medik, apoteker, SKM, adalah manusia juga seperti pasien. Mereka juga bisa salah, mereka juga capek, letih, lesu, sakit dan stres. Karena itu keluarga pasien mesti menyikapi kejadian apapun secara sabar, syukur bukan emosional.

Kejadian di sebuah rumah sakit swasta di daerah kampus Palembang merupakan pelajaran berharga bagi kita semua.

Pertama, kejadian berdarahnya tangan yang diinfus oleh perawat di RS tersebut semestinya disikapi dengan tidak emosional oleh keluarga pasien. Ketahuilah bahwa sang perawat sudah mengikuti pelatihan tetapi terkadang si pasien juga lalai dalam menjaga ingus agar tidak berdarah.

Kedua, istri tidak mesti menyulut kemarahan suami dengan langsung menceritakan adanya pendarahan pada tangan anak yang diifus. Karena penamparan nakes oleh siapapun adalah tindakan kriminal.

Ketiga, keluarga pasien mesti menyadari bahwa pihak RS dan tenaga kesehatan pasti ingin menolong pasien dengan tanpa kecelakaan. Tetqpi kecelakaan itu terkadang adalah taqdir Allah untuk menguji kesabaran semua pihak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline