Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Kenangan Memancing Ikan Gabus di Sawah

Diperbarui: 12 Agustus 2022   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

youtube

Bismillah,

Hidup penulis dan keluarganya termasuk warga Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan sangat berhubungan erat dengan ikan gabus. Mengapa? Karena ikan ini adalah ikan sawah yang paling banya dikonsumsi sepanjang perjalanan hidup kami di samping ikan sungai lainnya.

Tidak tahu banyak manfaat

Setelah dewasa penulis memperoleh informasi tentang multi-manfaat dari ikan gabus bagi kesehatan. Ternyata ikan gabus punya gizi tinggi, baik untuk pengobatan jantung dan stroke, memperbaiki keseimbangan gizi, menghindarkan penyakit diabetes, memghindarkan pengakit osteoporosis, anti baketeri dan anti jamur, mencegah asma, mencegah pembekakan, meningkatkan kesehatan otak, baik untuk kulit, mempercepat penyembuhan luka, membantu pembentukan sel darah putih, menjaga metabolisme pencernaan dll.

Memancing ikan gabus

Di rumah penulis pribadi yang jago dalam mencari ikan adalah kakek yang bernama Merinsan bin Dualin. Beliau memancing ikan gabus itu dengan sejumlah metode. 

Pertama, menggunakan umpan bergerak yakni dari jenis kodok. Kedua, menggunakan umpan ikan kecil dipasang sebagai taut. Ketiga, menggunakan umpan kodok dipasang di bawah banir pohon yang berada di atas tebat atau palung di sawah.

Memancing ikan gabus musim padi memang asyik. Setelah bekerja membersihkan rumput di antara barisan padi, sorenya kita memancing ikan gabus. Tapi kita mesti mencari anak kodok. Mencari anak kodok.untuk umpan pancing dilakukan dengan berjalan dari pematang sawah satu ke pematang yang lain. Jika ada kodok dia akan loncat ke sawah di antara padi. Jika anak kodok loncat maka dengan mudah kita menangkap anak kodok tersebut dan diletakkan dalam daun lalu dibungkus.

Jika sudah cukup anak katak maka penulis dan kakek bersepakat untuk memancing ikan gabus. Jika tidak.musim padi sawah kita akan memancing di tebat alias pematang sawah yang airnya dalam. Di sawah ayah penulis ada sejumlah tempat memancing gambus antara lain di sawah bagian bawah di mana ada purun, kemudian di bagian barat, di bagian sebelah utara. Jika pematang-pematang itu airnya dibuang atau sengaja diberakan supaya banyak tumbuh rumput maka penulis dan kakek mencari tempat memancing lain antara lain di tebat pak Mana, di tebat pak Jenamas atau di tebat pak Djuwaris.

Setelah memancing di sawah tetangga biasanya kakek memberitahu yang punya tebat. Begitu juga sebaliknya.

Jayalah kita semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline