Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Masih Ada Waktu, Masih Ada Kesempatan Timnas U-22

Diperbarui: 22 Maret 2019   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa menyangka. Siapa menduga. Jawara Piala AFF-U-22 2018 ditekuk 4 gol tanpa balas oleh tim yang dikalahkan di final?


Mengemban misi raih poin penuh di laga perdana demi mengamankan langkah menuju Piala Asia U-23, penggawa Garuda justru terjerembab di tangan lawan.

Alih-alih memenangi pertandingan, mengimbangi permainan lawan pun pasukan Indra Sjafri keteteran.

Laga perdana Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam Jumat (22/3/2019) malam justru Indonesia menjadi lumbung gol Tim Gajah Putih, 4 gol tanpa balas.

Memang masih ada harapan bagi Timnas U-22 dalam dua laga berikut untuk mendulang poin tatkala bersua Vietnam dan Brunei.

Namun, melihat aksi Egy dan kawan-kawan malam ini, rasanya berat bagi pasukan Garuda muda mengatasi Vietnam, andai pelatih tetap memasang komposisi pemain yang sama, dan pemain juga bermain dengan tradisi yang sama.

Andai Ezra Walian tidak dilarang FIFA melalui usul AFC yang bisa jadi ada intrik di luar lapangan dalam rangka menjegal Timnas, hasil kolaborasi Vietnam dan AFC, belum tentu juga Ezra dapat menjadi pembeda di lapangan.

Hadirnya Sadil dan Egy pun terlihat tidak begitu berpengaruh pada daya dobrak tim. Bahkan Egy pun setiap kali diturunkan justru menjadi penghabat permainan kolektivitas Timnas dan sering kali kehilangan bola yang mengakibatkan serangan balik lawan. Karena Egy sering terlalu lama menguasai bola namun terlihat lemah melindungi bola. Nama besar saja tidak cukup untuk membuat bola tetap ada di kakinya.

Meski demikian, yang perlu disorot dari laga malam ini, baik sang pelatih dan pemain sebelum laga berlangsung terlalu berlebihan percaya diri setelah menjuarai Piala AFF U-22. 

Ini kualifikasi Piala Asia U-23, sudah bukan Piala AFF U-22, bung?

Thailand dan Vietnam bila sudah bermain di even Asia dan Dunia, bila bertemu Indonesia, mereka sudah ibarat anak SMA, namun Timnas tetap seperti anak SD dalam hal intelgensi/kecerdasan dan personaliti/sikap mental bermain. Malah dalam laga tadi, Tim asuhan Indra juga kalah dalam teknik dan speed yang berakibat strategi bermain kalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline