Lihat ke Halaman Asli

Semangat

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini saya buat sebagai pengingat diri. Bukan untuk menasihati sebagai yang tua ataupun "sok faham".

Semoga kita bisa belajar dari tiap detik jalan cerita hidup kita.

Bismillah..

Semua pasti pernah merasakan jenuh, bukan? ya begitupun dengan diriku.

Kata inilah yang dibutuhkan untuk kembali bangkit dari titik jenuh. SE-MA-NGAT. Yup, semangat dari kefuturan, semangat dari kemalasan, semangat dari kelelahan dan kepenatan "tugas". Tak jarang, semangat yang dibutuhkan pada hakikatnya bukan dari luar diri kita. Melainkan dari diri kita sendiri.

Saat diri ditimpa masalah baik akademik maupun non akademik. Kita perlu bahu sebagai sandaran untuk menopang pundak yang kian melemah. Pundak yang hanya bisa mengeluh ini itu. Tanpa bermuhasabah diri. Astaghfirullah. Semoga diri yang hina ini bisa tetap istiqamah di jalan-Nya.

Entahlah. Terlalu banyak penyebab yang membuatku seperti ini. Ah, terkadang aku benci itu. Saat ini hanya perlu menyendiri bersama Sang Pembolak-balokan Hati. Ya, karena Dialah yang sesungguhnya dapat menenteramkan hati tiap hamba-Nya.

Kawan... penat, jenuh, kesal, bete dan malas boleh saja menghampiri kita. Asalkan kita tahu bagaimana menyikapinya. Tiap orang pasti punya caranya masing-masing. Misalnya, tilawah, berbagi cerita, jalan-jalan bahkan tidur. Apapun dapat dilakukan untuk menstabikan keadaan hati. Asalkan kita dapat menanggung konsekuensinya.

Kawan... tetaplah di "jalan" ini.

Salam Semangat!

Dengan dingginnya malam minggu di Kota Hujan.

#YukMentoring




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline