Lihat ke Halaman Asli

Pohon Padi: Meskipun Kecil Tetapi Penuh Makna

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13583017961216726015

[caption id="attachment_236008" align="alignnone" width="448" caption="Padi"][/caption]

Pohon Padi: Meskipun Kecil Tetapi Penuh Makna

Jadilah seperti pohon padi yang semakin tua semakin merunduk". Itulah perumpamaan yang sering kita dengar sebagai motivasi. "Jadilah orang yang bisa dibutuhkan dan berguna bagi orang lain". Hal ini bisa dikaitkan juga dengan hakikatnya orang mencari ilmu. Kita diwajibkan untuk selalu menuntut ilmu mulai dari buaian hingga liang lahat. Intinya kita mulai mencari ilmu dari masa kanak kanak hingga dewasa agar kelak dikemudian hari ilmu yang kita dapatkan bisa diamalkan kepada orang lain.

Padahal dalam proses pengolahannya membutuhkan kerja keras yang cukup ekstra, selain memakan biaya  yang cukup banyak, pengolahannya pun memerlukan tenaga manusia. Membutuhkan perawatan yang teratur, karena jika hal itu dilakukan dengan baik maka akan memperoleh hasil yang memuaskan. Dan sebaliknya jika tanaman tersebut tidak  dirawat maka akan banyak hama yang menyerang dan mengakibatkan gagal panen.

Kembali lagi kepada perumpamaan diatas bahwa pohon padi yang semakin tua akan semakin berisi. Kita hidup dan diciptakan agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Apa artinya jika dalam kehidupan sosial tidak ada interaksi antara masyarakat. Hidup rukun aman dan terkendali itulah yang sangat diharapkan untuk mewujudkan masyarakat yang bertoleransi.

Dalam Islam, diajarkan siapa saja yang mempunyai ilmu baik banyak ataupun sedikit wajib diamalakn kepada orang lain. Fungsinya agar ilmu tersebut menjadi amal yang pahanya akan tetap terus mengalir tidak terputus dan tentunya yang menjalankannya akan mendapatkan pahala pula.   Namun pada kenyataannya pada zaman seperti sekarang ini banyak orang yang tidak tahu akan hal itu, bahkan orang-orang masih ada yang acuh tak acuh terhadap ajaran agama mereka lebih mementingkan kehidupan dunia semata dibandingkan memikirkan akhirat.

Oleh sebab itu, sebagai umat muslim janganlah mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang dapat menjerumuskan ke hal-hal yang bersifat maksiat. Harus cerdas-cerdas memilih antara yang haq dan yang bathil. Karena kejujuran akan membawa kepada kebenaran, kebenaran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa kepada




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline