Lihat ke Halaman Asli

Sulasmi Kisman

Warga Ternate, Maluku Utara

Puisi | Perempuan Penggugat Karma

Diperbarui: 9 Februari 2018   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theodysseyonline.com

Air mata bercerita... 

Bukankah kita adalah perempuan-perempuan pendosa? 

dengan mudahnya menelanjangi badan hanya karena tawaran fanatisme buta 

Cinta yang bukan cinta sebenarnya 

Air mata berbicara, 

Kapan kesucian itu melekat dalam diri manusia?

Bukankah hanya sebatas saat tangisan pecah dan saat itu pun berakhir sudah -- tak lekat 

Kenapa begitu terlihat gagah saat menggugat karma? 

Padahal, ketakwaan hanya selembar selaput perawan yang teramat tipis 

Kenapa begitu terlihat bangga saat menggugat karma? 

Padahal, antara surga dan neraka sungguh terpendam jauh diantara lautan-lautan kerahasian sang Maha Daya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline