Lihat ke Halaman Asli

Wawan tri

Perjalanan panjang

Puisi | Bermawar Hatiku

Diperbarui: 25 April 2018   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar pixabay

Kopiku pagi ini hambar
Rekaman dirimu yang biasa kueja
Tampak kusut hingga dahiku berkerut
Mengurai, mencari sisa keelokkan

Sekuntum mawar yang kupetik telah layu
Belum sempat terkirim
Durinya merajamku
Kata berbusa merayu
Latah tak bermakna
Teriakku menjadi slogan kosong
Di keramaian

Hatimu telah merayu
Pesona memicu angan
Untuk melangit
Membelai bintang

Di keteduhan senyumanmu
Bersandar, berjuta mimpiku
Setelah syaraf otakku mengatakan cinta
Kepadamu

Sekuntum mawar cinta itu
Membuat tenagaku terkuras
Jiwaku terbaring lemas
Mengejar dirimu yang semu

Malam merangkak mengejar pagi
Bintang telah bersembunyi di awan
Gelap berlanjut sepi
Angin telah berkabar kepadaku
Perihal hati, yang sedingin sunyi

Gagapku bertubi
Karena rindu begitu memaksa
Ketika hati,
telah membacamu

Rasa rinduku yang terpatri
Berterbangan
Kata-katakupun terhapus
Tak bermawar

SUHAWAN TRIDOYO
Purwokerto,
24 April 2018,  07:15




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline