Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Tak Pernah Dusta

Diperbarui: 11 Maret 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: dokpri.com

Di kala kita dalam duka, ingatlah
Bila ada saatnya akan menuai bahagia
Di kala kita dalam sulit nan pahit, ingatlah
Betapa ada saatnya akan menuai manis, teramat manis
Begitu pula sebaliknya dan sebaliknya

Karenanya, usahlah terlalu larut dan bereuforia
Manakala apapun yang menimpa dan melanda diri kita
Karena sesungguhnya semua adalah karunia-Nya

Pahit getir, manisnya manis dan pahitnya pahit
Semua adalah nilai sebagai kaca benggala

Bukankah dunia itu ladang dari akhirat?
Cermin dari akhirat jua?

Lalu, mengapa harus gundah gulana
Resah dan ragu kelabu bila harus bersuara
Tentang kalam kebajikan yang sesungguhnya
Tentang yang hitam adalah hitam, putih adalah putih?

Ingatlah, bahwa sejarah adalah guru kehidupan!
Dan, sejarah tak pernah dusta
Dusta hanya ada pada diri manusia
Manakala bertutur dalam kisah
Membelokkan sejarah menurut mauanya, keakuannya
Mengolah sesuai dengan selera tak terkira
Hanya demi harta, tahta ataupun wanita

Yakinlah dan biarkanlah mereka dalam keriangan mendurjana
Yang hanya sementara dan sekejap saja
Biarkanlah sejarah yang akan menjawabnya
Siapakah sebenarnya, pendulang dosa serba pura-pura
Dan, siapakah pengais pahala dalam lelaku penuh arif bijaksana

Tuhan takkan lalai sedetikpun dalam meliput alam semesta ...

*****

Kota Malang, Maret di hari kesebelas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
   

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline