Lihat ke Halaman Asli

Stella DC

Stella - XI MIPA 1 (30)

Mengenal Fenomena Awan Arcus yang Terjadi di Aceh Barat

Diperbarui: 28 Agustus 2020   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suara.com

Awan Arcus adalah sebuah formasi awan horinzontal rendah yang biasanya muncul sebagai awan aksesoris dari awan Kumulonimbus atau awan vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir, dan cuaca dingin lainnya.

Awan ini muncul di Aceh Barat pada pagi hari tanggal 10 Agustus 2020, dengan radius yang cukup panjang, dan menyerupai gelombang tsunami. Beberapa orang berspekulasi, kemunculan awan Arcus ini menandakan akan terjadi tsunami dan gempa bumi. Namun apakah hal tersebut benar? Mari kita lihat lebih jauh.

Awan Arcus terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer disepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin, dengan massa udara yang lebih lembab sehingga, terbentuk awan awan dengan bentuk horizontal memanjang. 

Awan Arcus terbentuk saat aliran udara dingin turun dari awan mencapai tanah. Udara dingin ini kemudian menyebar secara horizontal di depan sistem awan melalui airan angin bawah. Setelah itu terjadi, udara dingin yang lebih  berat menyebar dengan cepat di permukaan tanah dan mendorong udara lembab yang lebih hangat naik ke atmosfer. Saat udara yang hangat menjad dingin, terjadi kondensasi, yang mengarah ke pembentukan awan Arcus.

Fenomena awan Arcus ini dapat meninmbulkan angin yang kencang, dan hujan lebat yang dapat disertai dengan petir disekitar pertumbuhan awan. Jika awan ini muncul di bawah awan Kumulonimbus, maka hal tersebut menandakan hujan yang lebat akan segera datang.

Jadi awan Arcus ini murni terjadi karena kondisi dinamika atmosfer, dan tidak mempunyai hubungan dengan gempa bumi, ataupun tsunami. Masyarakat diharapkan tidak panik mengahadapi situasi yang seperti ini tetapi, harus tetap waspada dan mengikuti perkembangan berita yang terjadi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline