Lihat ke Halaman Asli

fanky christian

IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

Geliat IT Indonesia Sepanjang 2022

Diperbarui: 30 Desember 2022   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Memasuki hari terakhir tahun 2022, kembali kami menuliskan apa yang kami lihat menjadi geliat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional. Hal ini sangat erat terkait dengan Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) dimana kami bernaung. 

Memasuki awal tahun 2022, dalam masa pandemi dan dihantui sulitnya supply chain IT, maka gerak IT Indonesia tidak banyak bisa diandalkan. Namun sepanjang tahun 2021 di masa pandemi, banyak pengusaha IT telah melakukan terobosan dan gerakan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Maka meskipun kesulitan untuk mendapatkan barang IT sepanjang tahun 2022, para pengusaha telah menyesuaikan strategi bisnis mereka menjadi lebih dinamis. 

1. Hardware To Services.

Mungkin para pemain di bidang hardware (perangkat keras) yang paling mendapatkan tekanan berat semenjak 2021, namun dengan menyesuaikan bidang mereka ke jasa maka mereka umumnya bisa melewati tahun 2022. Dengan mengandalkan jasa, sebagian besar perusahaan dapat bertahan.

2. Online Marketplace Distributor.

Tidak sedikit juga para pengusaha yang merubah strategi marketing dan jualan mereka menggunakan media online. Kami mencatat gerakan dari para distributor besar yang akhirnya membuka toko online mereka. Strategi ini semakin memperkuat mereka akan menghilangkan mekanisme Main Dealer yang ada di kota-kota besar Indonesia. 

3. System Integrator Goes To Marketplace.

Kami juga melihat semakin banyak sistem integrator menggunakan media online, mulai dari facebook, Instagram dan Linkedin selain menggunakan website. Banyak juga yang secara aktif menjual melalui online marketplace besar, melalui Tokopedia dan Blibli menjadi pilihan utama mereka. 

4. Cloud dan SaaS. 

Tidak dapat dipungkiri, pandemi menjadi trigger besar bagi pengembangan dan penggunaan cloud di Indonesia. Selain cloud, Software As A Service juga memiliki masa kejayaan. Banyak perusahaan software akhirnya melepas versi SaaS mereka untuk market Indonesia. Dan ini kita lihat tidak hanya di Indonesia, secara global pun sangat jelas. Microsoft, Google, AWS menjadi leader di market Indonesia, dibayangi oleh pemain lain seperti Alibaba. Kami juga melihat banyak pemain baru yang mencoba masuk market Indonesia, seperti Huawei, Tencent, selain tentunya pemain cloud lokal. Pemain cloud lokal juga tumbuh banyak luar biasa, mencoba meraih market besar Indonesia dengan layanan versi mereka. 

5. Robot Process Automation. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline