Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Beginilah Awet Tuanya Bioskop Majestic

Diperbarui: 27 September 2017   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, perlengkapan projector, di depan pintu masuk. 23 Sept 2017.

Empat puluh tahun lalu, 1977, saat masih kinyis-kinyis alias muda banget, Bioskop Majestic - Bandung adalah surganya para mahasiswa. Maklumlah, ajang hiburan penetral penat setelah kuliah enam hari berjibaku.

Kini, bersama kawan-kawan komunitas pecinta sejarah, mencoba dan merunut kembali, seperti apa nasib Majestic.

Decak kagum, simbolistis gerak bibir dan mata terungkap jelas, dari puluhan peserta, namun berbeda makna.

Bisa jadi, pemaknaan dari kawan-kawan remaja, dewasa dan tetua sangat berbeda. Dewasa, mungkin ada plus rasa bersyukur bahwa ternyata bangunan bersejarah yang merupakan bioskop elit di masa kolonial itu masih terawat dan bisa dinikmati. Tetuanya, senang bernostalgia, bahkan salah satu kawan berucap tak sengaja, ada bonus kenangan, saat dulu, berkencan di Majestic bersama sang pacar.

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, bagian dalam. 23 Sept 2017

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, perlengkapan projector, di depan pintu masuk. 23 Sept 2017.

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, perlengkapan projector, di depan pintu masuk. 23 Sept 2017.

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, promosi acara film dan kesenian, di depan pintu masuk. 23 Sept 2017.

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, bagian dalam. 23 Sept 2017

Foto Dok Pribadi, J.Krisnomo, Bioskop Majestic -- Jalan Braga Bandung, bagian luar, teman2 komunitas, Sabtu, 23 Sept 2017.

Di depan pintu masuk Bioskop Majestic, ada pengingat sebuah projector besar, yang dulu dipakai untuk memutar dan menayangkan gulungan pita film.

Hati kembali berasa muda, memperhatikan detail bangunan Bioskop Majestic, karya Wolf Schoemaker, 1924, yang antik dan bergaya Indo -- Eropa.

Apalagi terlibat dan hanyut dalam canda manja kawan-kawan muda yang cantik-cantik dan energik!

Hati pun harus dirawat, jangan biarkan terlantar, menjadi tua dan mati sia-sia. Bioskop Majestic -- Bandung contohnya, meski tua tetap terawat dan berfungsi, sebagai bioskop dan olah seni.

Bandung, 26 Sept 2017.

Penulis : Johanes Krisnomo

Catatan : Inspirasi Hasil Kunjungan bersama kawan-kawan komunitas pecinta sejarah, Bandung, Sabtu, 23 Sept 2017.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline