Saat Ramadan begini dan anak-anak juga sudah selesai test, kini memasuki musim liburan. Kali ini liburan akan agak panjang, karena selain liburan semester, juga libur lebaran bebarengan.
Anak-anak yang sudah mulai belajar puasa, dan mempunyai waktu panjang di rumah kebanyakan mereka hanya tiduran dan main handpone melulu, alangkah senangnya kalau mereka bila diajak jalan-jalan. Agar puasa tak begitu terasa lapar dan dahaga.
Ketika aku tawari " Main ke museum yuuk "
" Ihh....ngapain ke museum. Kenapa nggak ke mall saja,,!" protes anak-anak yang pada awalnya mereka kurang menyukai kata Museum.
Namun setelah saya jelaskan, apa manfaat berkunjung ke museum, akhirnya semua setuju juga.
Di museum kita bisa belajar sambil berwisata yang menyenangkan. Kita bisa belajar sejarah dengan melihat langsung benda bersejarah tersebut.
Kami akhirnya berangkat menuju Museum Purbakala Patiayam yang terletak Jalan Raya Kudus- Pati atau sekitar 11 Km dari pusat kota Kudus. Tepatnya di dukuh Kancilan desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Museum ini masih masuk sekitar 950 meter dari jalan Raya Kudus-Pati. Gedung Museum terletak di area tanah yang luas namun masih jarang tumbuh-tumbuhan, tidak terdapat pagar khusus di gedung Museum sehingga perlu penjagaan 24 jam dari para pegawainya, yang dibagi dalam 3 sif.
Pada waktu kesana kami bertemu dengan Pak Takim, yang merupakan pegawai dari Museum Purbakala yang berasal dari penduduk setempat.
Ternyata belum banyak yang mengerti kalau di Kota Kudus yang terkenal dengan kota kretek terdapat Museum Purbakala, semacam yang di Sangiran. Kalau Museum Kretek dan Museum Jenang pasti sudah banyak yang tahu, karena memang Kudus terkenal dengan kota Kretek dan Jenang Kudusnya.
Museum Purbakala Patiayam didirikan untuk perlindungan benda purbakala yang banyak ditemukan di sekitaran bukit Patiayam. Museum ini terdiri dari 2 lantai, lantai pertama untuk memajang benda purbakala yang telah berhasil diidentifikasi, sedang lantai 2 tidak terbuka untuk umum, karena masih digunakan untuk konservasi benda purbakala, disini terdapat sekitar 6500 sampai 7000 fragmen dan fosil yang masih diteliti.
Situs Patiayam masih di bawah supervise dari BPSMP Sangiran, konservasi dilakukan untuk perbaikan fosil dan fragmen yang sudah putus untuk disambung lagi satu sama lain. Agar bisa semirip mungkin dengan kondisi fosil asli saat ditemukan.