Lihat ke Halaman Asli

Sri Subekti Astadi

ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

Akulah Cinta

Diperbarui: 30 Januari 2019   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akulah cinta yang mengalir pada darah-darah ibu saat meregang nyawa melahirkan,

pada tetes keringat ayah yang  tak pedulikan letihnya membanting tulang,

yang mengendap pada hati Sang guru saat mengalirkan ilmu pada anak didiknya

yang lirih terdengar isak pada dua pertiga malam dengan penuh harap pada-Nya.

 

"cintailah aku walau hanya dengan remahan sisa makananmu agar cukup mengganjal perutku" ujar pengemis itu

sementara di sampingnya seorang bocah kurus berkudis tak mau diam merengeng menahan lapar, dingin dan kasih sayang.

aku hanya butuh cinta dengan memberiku lapangan kerja, sebagai sumber nafkah keluargaku

tambahi terus aku ilmu, agar kebodohan tak menyesatkanku, membawaku pada kegelapan yang tak jangkau

atas nama cinta jangan biarkan para renta membawa beban berat di hidupnya, kasihani dia..sayangi dia..

karena dari rahim-rahim mereka engkau pernah bersemayam di sana dengan penuh cintanya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline