Lihat ke Halaman Asli

Sri Rumani

TERVERIFIKASI

Pustakawan

Gunungkidul Yogyakarta, Kaya Destinasi Wisata Pantai

Diperbarui: 13 September 2018   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata nomor dua (2) setelah P. Bali diakui mempunyai destinasi wisata alam dan pantai yang tidak kalah dengan pantai Pattaya (Thailand), Scheveningen (Belanda) seperti yang ditulis oleh Abendanon dalam bukunya "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Panorama alam yang sangat indah, karena pantai itu membentang sepanjang Pegunungan Seribu, mulai dari Pacitan (Jawa Timur), Gunung Kidul (DIY) sampai Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah). Deburan ombak  menerpa batu karang terus menerus secara alami membentuk cekungan yang indah bahkan mampu membelah batu karang yang kokoh.

Namun dibalik keindahan panorama, dan beburan ombak itu para wiswan dan wisnus dilarang untuk mandi di sepanjang pantai selatan, mengingat banyak palung (jurang) yang sangat membahayakan keselamatan para pengunjung. Termasuk selfi dengan latar belakang ombak, karena dengan tiba-tiba ombak besar datang, sementara posisi berdiri di pasir sangat labil bila kena ombak.

Sering terjadi kecelakaan wisman dan wisnus tergulung ombak besar yang datang mendadak, atau asyik berjalan ternyata masuk palung. Hal ini terjadi karena peringatan tertulis dan himbauan petugas SAR pantai dari pengeras suara sering diabaikan oleh para wisman dan wisnus karena terlalu asyik bermain air laut.

Sepanjang pantai selatan Gunung Kidul sedikitnya ada 34 destinasi wisata pantai yang dapat dikunjungi, dengan jalan yang semakin mulus, walau belum lebar (ada beberapa pantai yang belum bisa dilewati bis besar). Kalau di daerah Pacitan bus-bus besar itu berhenti di terminal, menurunkan penumpang dan untuk menuju ke pantai dengan angkutan khusus yang telah disediakan.

Jadi  memberdayakan angkutan pedesaan yang mulai tergusur oleh kendaraan roda dua, dengan pengemudi yang paham medan jalan belokan, naik turun yang tajam dan membahayakan bagi yang belum mengenalnya.

Ke-34 destinasi wisata pantai di daerah Gunung Kidul menurut https://eksotisjogja.com adalah pantai Indrayanti (paling terkenal indah dan romantis), pantai Siung (pasir putih), pantai Timang (jalannya menguji andrenalin), pantai Ngelambor  (snorkeling), pantai Wediombo, pantai Watu Kodok (eksotis), pantai Jogan (ada air terjun), pantai Sadeng, pantai  Slili (pasir putih terkenal dengan spot snorkeling), pantai Seruni, Ngobaran (tebing yang curam, ada pura khas Bali), Wohkudu, Ngrumput, Sanglen, Ngandong, Baron, Gesing, Mbirit (akses dengan jalan kaki), Butuh, Sundak (hati-hati banyak karang tajam), Kesirat (sunset terbaik, Nguyahan, Sepanjang (pasir putih), Kukup, Sarangan, Ngetun, Kayu Arum (jalan terjal), Jungwok, Ngedan, Greweng (eksotik di pagi hari), Drini (ombak besar dan berlabuhnya kapal), Pok Tunggal, dan pantai Ngrenehan (ada TPI).

Semua itu kalau dikelola secara profesional, dilengkapai sarana prasarana yang lengkap terkonsep, mempunyai nilai jual untuk menambah sumber pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomian penduduk setempat, dengan jualan produk dan makanan lokal yang dikemas go internasional. 

Baru pantai Baron, Kukup, Krakal, Indrayanti yang dapat dilewati bis pariwisata dengan kapasitas penumpang 40 orang. Jalan sudah mulai dilebarkan sehingga dapat simpangan denga kendaraan lain. Di pantai lainnya jalan belum bisa dilewati bis pariwisata, hanya kendaraan pribadi, minibus kapasitas 16 orang dan sepeda motor.

Untuk pelebaran jalan memang membutuhkan dana besar karena harus mengepras bukit atau mengurug jurang. Pengaman jalan untuk menuju pantai-pantai selain yang sudah menjadi maskot (Baron, Kukup, Krakal, Indrayanti), belum dipasang, sehingga para pengemudi harus ekstra hati-hati. Apalagi kalau malam hari belum ada penerangan jalan, POM Bensin, bengkel belum ada.

Pastinya Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul sudah mempunyai konsep pengembangan destinasi wisata yang menjadi andalannya, sebagai wilayah pegunungan, tetapi mendapat karunia alam dan pantai sangat eksotik. Tinggal diberdayakan yang berbais lingkungan, agar keelokan pantai, karang, dapat dinikmati wisatawan tanpa merusak lingkungan yang asri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline