Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Wiraswasta, petani

Mari Dorong Anak Mencatat dengan Tulisan Tangan! Berikut Dua Manfaatnya

Diperbarui: 8 September 2021   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak sedang menulis dengan pena| Foto: Shutterstock via Kompas.com

Saya sering mendapat ucapan di kertas dengan tulisan tangan dari anak-anak, tulisan beranekaragam sesuai kebutuhan. 

Ketika saya tidur lebih sore dan anak-anak belum sempat ngobrol, kertas itu berisi pesan, "Mah, nanti aku bangunkan pukul 05.00."

Atau ketika saya masih di luar rumah ada acara, anak-anak harus kerja kelompok di rumah temannya. Di meja ruang tamu ada catatan kecil, "Mah, Pah, Lala kerja kelompok di rumah Anis, pulang pukul 17.00."

Yang paling sering, catatan kecil di meja makan dan dapur, catatan itu menu makanan yang ingin mereka makan. Ketika membacanya kami tertawa karena itu candaan, "Biar Mamah enggak lupa!" ucap anak bungsu.

Catatan kecil itu, lambat laun berkurang setelah anak-anak memegang handphone. Pesan singkat sekarang melalui chat WhatsApp

Salah satu tulisan tangan anak saya di bukunya, foto dokumentasi pribadi

Saya merindukan catatan tangan yang tertempel di tembok atas kompor, di meja tamu, di meja makan, di pintu lemari es.

Bunda semua, mungkin pernah mengalami apa yang saya alami, menyenangkan bukan?

Apakah semua anak suka mencatat?

Untuk anak-anak seharusnya ada kebiasaan mencatat dengan tulisan tangan. Di sekolah dasar, mencatat dan membaca, pelajaran yang utama. Yang kita pelajari adalah bagaimana menulis alfabet, huruf besar dan huruf kecil, lalu disambung menjadi kata, kalimat, dan paragraf.

Kelas satu sekolah dasar, anak-anak akan belajar mencatat dengan bantuan buku bergaris halus. Setelah cukup rapi dan menjadi kebiasaan, akan beralih ke buku tulis bergaris besar.

Namun, setelah bisa membaca dan menulis, sebagian anak tidak suka mencatat. Misalnya anak saya yang kedua, dia lebih suka membaca langsung dan mendengarkan. Buku banyak yang kosong. Dia baru mencatat jika ada tugas dari gurunya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline