Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Hubungan Tanpa Status Rumit? Lakukan Dua Hal Berikut Biar Lega!

Diperbarui: 22 Agustus 2021   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hubungan tanpa status (foto via res.claudinary.com)

Hubungan tanpa status bisa dikatakan pacaran tidak, jomblo pun tidak. Bisa juga disebut  friends with benefit. Keduanya tidak mengatakan cinta, tetapi, perhatiannya melebih teman. 

Selama hubungan itu hanya sebatas perhatian yang lebih, saya kira nyaman saja, tidak menyakitkan. Asalkan keduanya tidak baperan, jangan menganggap dia jatuh cinta. Yang berbahaya jika perhatiannya sudah ke fisik, ada sentuhan fisik. 

Ini kisah lama teman saya, sebut saja Hesti, kisahnya cukup menjadi pelajaran saja. Ketika pertama masuk kerja, seseorang perhatian sekali padanya. Setiap jeda dari pekerjaan, Hesti selalu didatangi kawan saya itu, dia datang ke ruangan sekadar tanya, "sudah makan siang belum?" "Nanti pulangnya bareng!" 

Hingga teman-temannya menyarankan segera dihalalin saja. Hesti tampak bingung, dia tidak pernah ditembak,  tidak pernah kencan. Selama ini hubungan mereka tanpa status, karena ketika ditanyakan, cowok itu belum siap menikah, dikatakan pacaran pun takut. datang ke rumah Hesti pun tidak berani. 

Baca juga 7 hal penting sebelum menikah 

Dari beberapa sumber, ada banyak alasan kenapa orang lebih memilih hubungan tanpa status. Yang utama, takut berkomitmen.

Komitmen

Komitmen diartikan sebagai sebuah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Secara bahasa, komitmen adalah suatu sikap setiap seseorang terhadap sesuatu hal, baik itu diri sendiri, orang lain, organisasi, dan lainnya. Dalam sebuah hubungan laki-laki dan perempuan komitmen akan membuat hubungan lebih harmonis dan langgeng.

Namun, dalam hubungan tanpa status, orang akan takut untuk berkomitmen. Tidak salah juga jika orang takut untuk memulai komitmen, karena itu sesuatu yang berat. Hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki kedewasaan dan tanggung jawab tinggi

Seseorang tidak berani berkomitmen kemungkinan besar dia trauma dengan suatu hubungan. Namun, dia ingin mengekspresikan rasa cintanya. Dengan memperhatikan, menyayangi lawan jenis, ada kebahagian yang dia dapat. Ketika hubungan tanpa status tidak membuat bahagia dan ingin mengakhirinya, katakan tidak dan segera menjauh.

Ilustrasi perpisahan (foto via pixabay)

Mengatakan tidak dan menetapkan batas

Jika teman-teman sedang menjalani hubungan tidak jelas seperti Hesti dan tidak nyaman dengan hubungan tersebut. Teman-teman harus berani mengatakan tidak dan menetapkan batas.

Dengan mengatakan tidak dan menjauh, tentu ada reaksi emosional. Kebiasaan memperhatikan atau mendapat perhatian, tiba-tiba tidak lagi. Hesti menjauh, sudah pasti akan memancing emosi cowoknya. Bisa jadi cowok tersebut membenci Hesti atau malah semakin mengejar. semua tergantung seberapa besar cinta keduanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline