Lihat ke Halaman Asli

Sri Rohmatiah Djalil

TERVERIFIKASI

Petani, Penulis

Perhatikan 3 Etika Menghadapi Orangtua yang Sedang Marah!

Diperbarui: 3 Juli 2021   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang tua yang sedang marah. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Sahabatku yang berbahagia,

Kita tentu sudah mengetahui perihal tanggapan Presiden Jokowi terhadap celotehan mahasiswa. Aku memperhatikan wajah Pak Jokowi dari sisi lain, yakni wajah seorang bapak. Bapak yang menyebabkan anak-anak lahir ke muka bumi. Aku juga menggarisbawahi kata tata krama atau etika.

Ada kisah yang pernah terjadi di keluargaku. Ketika liburan, aku pulang kampung begitu juga dengan saudara-saudaraku. Selama satu pekan kami menikmati liburan di rumah orang tua. Tiba saatnya aku kembali ke Madiun. Bapak bertanya kepada salah satu saudaraku, 

"Kapan suamimu jemput? Kakakmu sudah mau pulang." Adik marah, tidak terima dengan pertanyaan itu karena menurutnya Bapak mengusirnya.

Aku memosisikan sebagai orang tua, sangat wajar jika Bapak bertanya. Anak  perempuan yang sudah menikah tidak sepatutnya berada di rumah orang tua terlalu lama, apalagi menantunya tidak ikut.

Saudaraku menyampaikan berbagai argument seperti dia sedang berdebat di forum mahasiswanya dulu.

"Iya, kamu mah kuliah, Bapak gak kuliah, jadi teu paham masalah itu," ujar Bapak. Matanya masih memancarkan kekesalan dengan reaksi anaknya yang sewot saat ditanya.

Setinggi apapun anak sekolah janganlah membantah, terlebih membentak kepada orang tua. Aku juga sebetulnya pernah membantah, tetapi dengan cara dan gaya yang berbeda. Mungkin aku sering bentak  adik-adik, nadanya keras jika marah. 

Namun, kepada orang tua, nada, volume, kata-kata harus dibedakan. Kata Pak Jokowi "Tata krama".

Tata krama di sini bukan seperti pada zaman kerajaan yang harus sendiko dawuh sambil jongkok. Perhatikan tata krama berbicara kepada yang lebih tua. 

Membantah karena belum mengalami jadi orang tua, tidak tahu tugas berat menjadi ayah. Coba deh kalau dipasrahi sekarang menjadi orang tua, menjadi pemimpin, apakah akan sanggup dan berhasil? Kita berhasil, itu karena keberhasilan orang tua, keberhasilan pemimpin.

Berikut tata krama kepada orang tua versiku :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline