Lihat ke Halaman Asli

Sri Lestari

Mahasiswa UM Jurusan KSDP 2016

KKN UM Unjuk Gigi Lewat Program Bank Sampah "Berkah Sejahtera"

Diperbarui: 2 Juli 2019   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Kader Bank Sampah (Dokpri)

Permasalahan sampah merupakan masalah yang hampir semua wilayah mengalami hal ini tidak terkecuali Desa Mulyorejo. Setiap harinya volume sampah yang dihasilkan tinggi. 

Sampah tersebut merupakan sampah organik dan non organik yang jika tidak di atasi dengan benar akan menyebabkan masalah lain seperti bau yang menyengat, timbul beberapa penyakit pencernaan, dan masalah bencana banjir.

 Latar belakang tersebut yang memotivasi KKN UM (Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang) untuk menyusun program dengan tag line "Olah limbah jadi berkah" yaitu dengan mendirikan Bank Sampah yang dinamai dengan "Berkah Sejahtera".

Tahap pemilahan sampah organik dan non organik (Dokpri)

Tahap penimbangan dan pencatatan sampah (Dokpri)

Bank sampah ini merupakan program unggulan hasil kerja sama Mahasiswa UM dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang diposkan di Dusun Kaweden, Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Bank sampah diresmikan pada Senin (01/07) di Rumah Bapak Rusdianto, Kasun (Kepala Dusun) Kaweden tepatnya di RT 28, Kegiatan di mulai dengan peresmian bank sampah oleh Puguh Setiawan kemudian dilanjutkan dengan sambutan penanggung jawab bidang ekonomi Erika Agusviani Dewi.

"Bank sampah sistemnya seperti perbankan, diharapkan masyarakat Kaweden dapat menyimpan atau menabung sampah selain mengurangi sampah juga dapat menjadi berkah atau bernilai

 ekonomis. Kedepannya, kami berharap bank sampah semakin dirasakan manfaatnya , dan dapat menarik nasabah dalam jangka yang besar. Selain itu karena dusun kami menjadi ujicoba atau percontohan semoga dapat berhasil dan dapat menularkan ke dusun lain hingga akhirnya dapat menyeluruh (satu desa), ujar Rusdianto, Kasun Kaweden.

Kegiatan peresmian bank sampah juga dilakukan serangkaian pelatihan alur kinerja bank sampah. "Dari Mahasiswa UM sebelumnya sudah di sosialisasikan dengan door to door untuk mencari nasabah dan disosialisasikan pada sejumlah kegiatan warga. Kegiatan pada hari ini juga dilakukan pelatihan seperti memilah sampah organik dan non organik. 

Sampah yang organik seperti sampah botol, kardus, besi disendirikan dan ditimbang. Jadi, masyarakat yang mengikuti acara peresmian dapat mengerti langsung sistem dan pelaksanaan teknis bank sampah." ujar Ayu Sulvia  salah satu Kader bank sampah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline