Lihat ke Halaman Asli

Sri Endah Mufidah

Guru PAI di Pemkab Blitar

Harga Mie Instant Naik, Ah...Biasa Saja Kok

Diperbarui: 14 Agustus 2022   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

baladena.id

Siapa sih yang tidak kenal dengan mie instant? Makanan rakyat yang terjangkau harganya sehingga tidak menguras kantong. Meskipun harganya murah, tapi rasanya enak dan  disukai oleh semua kalangan, mulai anak kecil, orang dewasa sampai orang tua.

Jenis olahan mie sering kita dijumpai diberbagai acara sebagai pelengkap lauk pauk. Meskipun mie sudah mengandung karbohidrat, tapi tak jarang, mie disandingkan dengan menu yang lain, dan dikonsumsi menggunakan nasi.

Karena bisa diterima hampir disemua kalangan, banyak perusahaan makanan berlomba memproduksi mie instant. Varian rasanya pun beraneka macam. Ada rasa ayam bawang, baso sapi, rasa soto, soto lamongan, ayam geprek, kari ayam, goreng pedas, sambal matah, Korean spicy, mie goreng aceh, rasa rendang, kaldu ayam,  dan masih banyak varian lain.

Cara memasak mie instantpun sangat mudah dan simpel. Hanya dengan memasukkan mie ke air mendidih, diaduk sebentar, tuang bumbu, maka mie instant sudah siap disajikan. Kalau jenis mie goreng, maka kita harus terlebuh dahulu membuang air rebusan, ditiriskan baru dicampur dengan bumbu. Sedangkan apabila jenis mienya adalah mie kuah, maka air rebusan tidak perlu dibuang, tapi langsung dicampur dengan bumbu.

Bahkan ada beberapa produk mie instant yang tidak perlu direbus atau memasaknya. Cara membuatnyapun lebih simpel lagi, yaitu cukup dituangkan air panas ke dalam mie, tutup sebentar dan campur dengan bumbu, maka mie instant sudah siap untuk dimakan. 

Mie jenis ini sudah dikemas dalam cup yang tahan air, sehingga aman meskipun dituang air mendidih ke dalam cup. Ada juga produk mie dalam kemasan kecil, yang cara memasaknya dimasukkan dulu ke dalam gelas, baru dituangi air mendidih. Ah, konsumen sungguh dimanjakan oleh produsen mie instant.

Masih jelas dalam ingatan ketika masih menjadi anak kost, mie instant menjadi menu keseharian tanpa berfikir panjang akan kebutuhan gizi bagi tubuh. Yang penting adalah kenyang. That's all. Bahkan pernah saat puasa Ramadhan, untuk mengantisipasi ketersediaan makanan saat sahur, saya menyetok mie instant sampai dua kardus. Hmmm

Mie instant yang memiliki varian rasa banyak sekali, akan saya masak secara selang seling untuk menghindari kebosanan. Hari ini rasa soto, besuknya kari ayam, lusa ayam geprek, lusanya lagi ayam bawang dan seterusnya.

Sekarang, untuk menikmati mie instant, saya lebih suka membuat bumbu sendiri. Bawang merah, bawang putih serta cabe ditumbuk jadi satu, di goreng, kemudian campur dengan mie. Jangan lupa tambahkan telur dan sawi supaya mie lebih nikmat. 

Kalau suka pedas, bisa ditambah dengan irisan cabe. Cara masak mie seperti ini menurut saya membuat cita rasa mie lebih nikmat dan tidak enek (berasa hendak muntah, mual), selain itu juga lebih sehat karena mengurangi konsumsi penyedap rasa yang terdapat dalam kemasan mie instant tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline