Lihat ke Halaman Asli

SNF FEBUI

Badan Semi Otonom di FEB UI

Desakan Vaksin dan Imunisasi untuk Anak

Diperbarui: 30 September 2021   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Semua orang tua menginginkan anaknya untuk hidup sehat. Anak-anak diharapkan dapat bertumbuh dengan fisik yang tangguh, kuat, dan tahan terhadap penyakit. Untuk terciptanya anak-anak yang tahan terhadap penyakit tersebut, anak-anak harus diberi imunisasi dengan disuntik vaksin. 

Imunisasi dan vaksin sendiri merupakan dua hal yang berbeda. Vaksinasi adalah kondisi tubuh mendapatkan suntikan vaksin atau obat vaksin oral dengan tujuan meningkatkan imun tubuh dalam menangkal sebuah penyakit. 

Sedangkan, imunisasi adalah proses panjang tubuh dalam membentuk antibodi agar bisa kebal terhadap suatu penyakit. Kedua hal ini menjadi sesuatu yang paling dicari, terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang.

Berbagai upaya penelitian difokuskan pada pengembangan vaksin yang efektif untuk memerangi COVID-19. Pengembangan vaksin itu sendiri, bagaimanapun, tidak akan pernah berhenti mengingat jumlah varian baru terus bermunculan. Di sisi lain, keragu-raguan mulai merayapi banyak orang dengan lahirnya jenis vaksin yang telah bervariasi di berbagai negara. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga 5 Juli 2021, telah terdapat 140.877 kasus COVID-19 pada anak dan 556 diantaranya meninggal dunia [1]. Tidak berhenti sampai di sini, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan bahwa kasus konfirmasi positif COVID-19 pada anak telah mengalami peningkatan sebesar dua persen dibandingkan bulan Juli 2021 [2]

Melihat kasus infeksi virus yang sedikit demi sedikit mengalami peningkatan pada anak-anak, pemberian vaksin pun mulai segera dijalankan. 

Meskipun gejala yang dialami anak-anak biasanya ringan, tetapi bisa juga berakibat fatal. Maka dari itu, untuk menurunkan risiko anak terinfeksi virus COVID-19 dan memutus mata rantai penularan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha menggencarkan vaksinasi untuk anak berusia 12-17 tahun. 

Apalagi, sebagian besar lembaga penelitian dan produsen vaksin telah berlomba-lomba untuk mempercepat uji klinis vaksin COVID-19.

Dilema Vaksin di Tengah Masyarakat 

Infeksi COVID-19 telah dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai "pandemi" karena telah menyebar ke lebih dari 114 negara. Hal ini membuat banyak penelitian berfokus kepada pengembangan vaksin yang efektif untuk memerangi penyakit COVID-19. 

Dalam waktu yang terbilang singkat, beberapa jenis vaksin pun akhirnya muncul dan membuat banyak kalangan merasa skeptis karena belum mempercayai vaksin yang ada sepenuhnya, tidak terkecuali para orang tua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline