Lihat ke Halaman Asli

Nona Kumala

Guru - Penulis

Skripsi Cinta by Siti Kumala

Diperbarui: 24 Juli 2022   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sudah setengah jam lebih Kaluna berada dalam kamar dengan laptop di depan matanya. Ia sudah lelah mengotak-atik blog pribadi yang dibuat sebulan yang lalu. Ia telah mempromosikan jasa pembuatan skripsi miliknya, tetapi hingga hari ini tak ada satu pun yang mengirimkan pesan, bahkan sekadar berbasa-basi. Gadis itu sudah pasrah.

"Luna? Lo di dalam, kan? Lo bisa bantu gue kagak?" Suara Julie, sahabatnya dari balik pintu. 

Kaluna memutar bola matanya malas, kemudian keluar dari dasbord blognya dan mematikan laptop tersebut. Julie paling juga meminta bantuan darinya untuk dibuatkan cerita pendek ataupun puisi. Kaluna memang kerap dan suka mengarang cerpen atau puisi, tetapi ia hanya mempublikasikan di blog pribadi sebagai kenangan. Ia tak pernah bercita-cita menjadi penulis seperti yang disarankan teman-temannya.

Kaluna keluar dari kamar dan menghampiri Julie yang sudah duduk di depan menunggunya. Mereka tinggal di sebuah rumah, di dalamnya ada lima mahasiswa yang menyewa. Biasanya mereka membayar sewa per bulan dan secara bergantian. Bulan depan adalah jadwal Kaluna, jadi ia harus mencari uang agar bisa membayar uang sewa.

"Lo bisa bantu gue buat dua puisi kagak? Gue buntu banget, nih," kata Julie sembari menyodorkan laptop miliknya.

"Bukannya lo emang buntu dari dulu?" Kaluna berbicara sambil menggelengkan kepala.

Julie hanya terkekeh, itu hal biasa dalam dunia pertemanan mereka. Keduanya sudah bersahabat sejak sekolah menengah atas, tak heran jika mereka lebih dekat daripada yang lain.

Kaluna mulai melancarkan jemarinya. Ia lebih terlihat seperti orang yang menyalin catatan. Tak ada terlihat bagaimana raut wajahnya memikirkan bait demi bait. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Kaluna menyodorkan kembali laptop milik Julie.

"Nih, gue mau mandi dulu." Gadis itu berdiri.

"Wow, cepet banget." Julie terkagum-kagum dengan daya pikir Kaluna. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline