Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Mewujudkan Pinta dari Hati Merdeka

Diperbarui: 23 Agustus 2022   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar:  https://magdalene.co/story


Berbagai ujian terlewati sudah
Berulang kali terluka sebab patah
Hanya saja dunia seakan tak pernah lelah
Terus menghujani diri dengan musibah
Bagaimana bila nanti hati ini lelah?
Lantas memasung diri sebab enggan melangkah

Kucoba mengobati sayap patah
Agar tergugah 'tuk kembali terbang ke segala arah
Dimana segala cita dan asa kuyakin takkan punah
Kuingin mewujudkannya meski tanpamu yang keberadaanya antah berantah

Dalam renung yang paling dalam
Mata ini menjadi terbuka
Kau tak lebih adalah angin basah
Berlalu dan hanya butuh singgah semata

Sekian lama segenap kalbu dijajah gelisah nan gundah
Bertepi raga terbujur lemah
Tak kuasa bendung nafsu ingin menyerah
Jiwa dan raga sejenak kurebah
Sebelum mewujudkan pinta yang telah lama membuncah

Raga pernah terhempas dalam letih menjalani
Sukma pernah terpuruk dalam lelah menghadapi
Saat ingin berlari dari nyata
Airmata tak terbendung meratap
Sujud terdalam di hening malam
Hingga peluk-Nya menenangkanku
Akan tetap dan selalu ada Allah disetiap rasaku.

Hakikat ketenangan jiwa itu adalah hati
Tersentak kala pikir semakin menipis
Akankah membiarkan raga terpenjara
Tidak
Masih ada sisa waktu mengubah
Biarlah badai lalu menjadi jembatan
Penguat pijakan dan pegangan
Kawal lepas beban batin dan impian

Impian ada dalam genggaman
Wujudkan dengan nyata
Hempaskan pikiran negatif semata
Tinggalkan duri kecil yang mengusik hati
Tak perlu disesali
Merdeka untuk diri
Yang sedang patah hati.

Merdeka diri dari belenggu
Duri tajam terselip mengganggu
Juang kobar dalam jiwa dan diri
Lindap mimpi, tuai nyata mandiri
Gerai aksara, cita tumbuh berkembang
Jejakkan sejarah tuk sinaran, asa terang

Merdeka adalah di mana kita saling bersatu padu dalam genggaman persahabatan tanpa ada permusuhan, karena damainya negeri adalah persahabatan dan kerukunan dalam kesejahteraan kemerdekaan. Dan kita perangilah hawa nafsu kita sendiri dari belenggu pada jerat-jerat dosa.

Hati bagaikan berlian
Genggaman kuat membuatnya hancur, dibiarkan bisa kehilangan.

Hati yang bahagia
Hati yang merdeka
Tanpa paksaan
Tanpa beban
Hanya butuh hati pula
Untuk menikmati merdekanya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline