Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Mau Sehat, Pilih Jamu atau Obat?

Diperbarui: 27 Mei 2022   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: istockphoto

Artikel yang diunggah oleh Bunda Siti Nazarotin - Kompasianer asal Blitar, Jawa Timur - tentang cara keluarga beliau mengonsumsi obat, menarik minat saya pula untuk menuliskannya. Karena apa yang dituliskan beliau membuat kami berbagi cerita tentang hal tersebut di grup perpesanan.

Masing-masing anggota punya cara sendiri bagaimana mereka meminum obat di saat kondisi tubuh sedang tidak atau kurang sehat atau mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.

Saya sendiri, jujurly, benci dengan obat. Benar-benar tak suka. Bila kondisi tubuh saya sedang tidak sehat, turun stamina, lebih baik saya tidur dan istirahat lebih. Memanggil mbok pijat ke rumah untuk melakukan body massage, itu juga hobi saya untuk memulihkan stamina, serta olahraga ringan dan minum jamu atau seduhan herbal.

***

Ilustrasi gambar: motherandbeyond.id

Sebenarnya sih, saya gak benci amat lah dengan obat. Ketika memang harus ke dokter, memeriksakan diri agar mendapatkan diagnosis yang tepat dari ahlinya dan mendapatkan resep, maka saya tetap menebusnya di apotek sebagai penawar agar cepat sembuh.

Tapi ya begitu deh, obat yang sudah ditebus, gak semua saya habiskan. Jika sudah meraaa enak dan nyaman, konsumsi obat saya hentikan.

Sebagaimana yang kita ketahui, obat adalah bahan yang hanya dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan.

Nah, masalahnya, saya punya pengalaman kurang menyenangkan setiap kali minum obat sejak usia kanak hingga sekarang.

Semasa kanak, kakak-kakak dan orangtua membimbing saya bagaimana menelan obat yang berbentuk tablet, pil atau kapsul. Saya tidak bisa langsung menelannya meski 'didorong' dengan segelas air putih ataupun sejumput kecil pisang sebagai medianya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline