Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bukan Cita-cita Saat Masa Kanak, Profesi Guru Menjadi Pilihan Kakakku

Diperbarui: 28 November 2021   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SDN Kenari 08 Jakarta Pusat mulai menjalani pembelajaran tatap muka pada Rabu (7/4/2021) pagi ini. (KOMPAS.COM/Ihsanuddin)

Semasa kita kanak hingga remaja, terbersitkah cita-cita menjadi seorang guru? Apa jawab kita ketika ditanya, "Besok gede, mau jadi apa?"

Dokter, polisi, tentara, pilot dan sederet profesi yang dianggap keren dan bergaji besar. 

Ketika teman acung tangan dan menjawab, "Guru!" Wow, kita menoleh dan memandang takjub padanya. "Kok mau sih jadi guru?" Itulah yang ada di benak sebagian anak-anak. Begitu juga saya kala itu. Berasa aneh jika ada yang mau jadi guru. Saya sendiri aja pengennya jadi Artis!

Baca kisah tersebut di artikel saya: Bukan Lulusan Keguruan dan Pendidikan, Kok Ngajar?

Ilustrasi (Sumber:  www.smpn2sindang.sch.id)

Namun demikian, seiring perjalanan hidup dan kehidupan, menjadi guru akhirnya menjadi pilihan berkarir bagi sebagian besar anak bangsa Indonesia. 

Termasuk kakak perempuan saya, yang mengabdikan dirinya menjadi pendidik di sebuah sekolah menengah pertama di Lereng Kaki Gunung Slamet. Tepatnya di SMP Negeri 1 Bojong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

***

Kakak saya berpose bersama rekan sesama Guru dan Para Siswa | Dokpri Asti Diani

Siang ini, saya ngobrol bersama kakak melalui WhatsApp, melepas rindu padanya, sudah lama tak jumpa. 

Mudik terakhir tahun 2016, saya belum berpelukan langsung dengan Bude Asti, demikian saya memanggilnya, untuk membiasakan panggilan tersebut bagi anak saya kepadanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline