Lihat ke Halaman Asli

SISKA ARTATI

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Maaf, Aku Membakarnya

Diperbarui: 14 November 2020   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: id.berita.yahoo.com

Maaf, aku membakarnya.
Surat-suratmu telah lusuh.
Meski tersimpan kisah lama.
Tak berhasrat membaca lagi, hati ini tak mau kembali rusuh.

Maaf, aku membakarnya.
Cukup sudah aku menyimpan nostalgia.
Pun kamu tak lagi mau menulis sapa.
Rayu romantis itu telah punah antara kita.

Maaf, aku membakarnya.
Semua goresan pena di dalamnya telah luluh lantak
Terlahap api memerah, bergemeretak.
Tak menyisakan barang seujung sudut sampulnya.

Cukup sudah.
Kenangan memang tetaplah memori
Setidaknya memberikan arti
Bahwa dirimu -dulu- membersamai

Aku dan kau tak lagi kita.
Aku bahagia dengan masa depan.
Kau tenang dan nyaman bersama si dia.
Meski tak seiring sejalan sebagai pasangan,
Semoga aku dan kau tak lagi merindu dendam.

***
Jelang sore di Bukit Pinang, 14112020.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline