Lihat ke Halaman Asli

Ngangkot: Naik Menggunakan Kaki Kanan, Turun Menggunakan Kaki Kiri

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seringkali kita mendengar kenek angkutan umum berteriak kepada penumpang yang 'buandel' n keras kepala untuk naik angkot dengan kaki kanan dulu dan turun angkot dengan kaki kiri dulu. Kenapa sih harus begitu? Sebenarnya jika kita pahami, hal yang terkadang sepele ini, sangat penting lho. Ketika kita naik kendaraan umum, bus/kopaja/angkot berada di sebelah kanan kita, sebab trotoar berada di sebelah kiri. Otomatis, jika kita menggunakan kaki kanan saat naik, posisi kita akan searah dengan laju bus/angkot, jadi kemungkinan kita jatuh akan lebih kecil, dibanding kita ngotot naik menggunakan kaki kiri.
Sebaliknya saat kita turun, dengan menggunakan kaki kiri terlebih dahulu, secara disadari/tidak merupakan cara yang lebih aman sehingga kita terhindar dari terselengkaknya kaki kita sendiri. Kenapa? Sebab jika kita turun menggunakan kaki kiri, posisi badan kita akan searah dengan laju bus/angkot, sehingga kemungkinan kecil kita akan terjatuh secara tidak seimbang.
Nah tapi dasar kadang masih aja ada penumpang yang buandell bukan?...ngotot naik dengan menggunakan kaki kiri dan turun menggunakan kaki kanan...
Kalo jarang naik angkot, wajar sih penumpang awam melakukan hal seperti ini..tapi kalo yang sering ngangkot alias angkoters..sepertinya kudu kembali bercermin deh..sudahkan menjadi angkoters yang mempertimbangkan aspek keamanan diri sendiri?

Tulisan lainnya terkait dengan pengalaman penulis berangkutan umum bisa dilihat di http://ngangkot.wordpress.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline