Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Duhai Atasan, Hargailah Worklife Balance Bawahan

Diperbarui: 31 Januari 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Worklife Balance | Sumber gambar via Forbes.com

Baru saja mau bercengkerama dengan keluarga ataupun beraktivitas santai lainnya setelah disibukan dengan pekerjaan di kantor, mendadak datang perintah dari atasan untuk mengerjakan tugas tambahan.

Bawahan mau menolak rasanya tidak enak, karena posisinya hanyalah sekedar bawahan, tidak punya kuasa untuk menolak datangnya delegasi tugas pekerjaan tambahan tersebut dari atasan.

Akhirnya karena rasa tidak enak kepada atasan ataupun takut dimarahi oleh atasan, mau tidak mau bawahan jadi memilih tetap menjalankan perintah dari atasan untuk mengerjakan tugas mendadak tersebut.

Konsekuensinya, bawahan jadi kehilangan momen quality time bersama keluarga dan kehilangan momen quality time aktivitas lainnya.

Ya, tidak dimungkiri, secara umumnya kondisi di ataslah yang sering sekali terjadi pada bawahan, setelah selesai jam kantor justru sering sekali atasan mendaulat bawahan untuk mengerjakan tugas tambahan.

Sehingga akhirnya, worklife balance bawahan jadi gagal terwujud akibat kekurangpekaan dan kekurangbijakan atasan kepada para bawahannya.

Di sinilah sejatinya, bagaimana sebenarnya atasan itu bisa peka dan bijak memberikan dan menghargai hak worklife balance kepada para bawahan dengan tidak sering memberikan perintah ataupun tugas pekerjaan di luar jam kesepakatan kerja yang telah ditetapkan.

Sehingga bawahan punya kesempatan luang untuk mencurahkan waktu bersama keluarga dan hal-hal lainnya seperti menjalankan hobi misalnya, liburan santai bareng keluarga misalnya, dan lain sebagainya.

Seyogianya atasan tidak semenjana bisa sekehendaknya begitu saja mendelegasikan tugas di luar jam kerja, tanpa pertimbangan yang bijak.

Atasan perlu juga mempertimbangkan dengan bijaksana, bahwa bawahan juga punya hak untuk kehidupan lainnya di luar pekerjaan, bahkan sudah ada perjanjian kesepakatan tentang jam kerja yang telah disetujui bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline