Lihat ke Halaman Asli

Sigit Eka Pribadi

TERVERIFIKASI

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

Inilah Sebabnya, Mengapa Perselisihan Itu Tak Ada Gunanya

Diperbarui: 26 September 2019   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi perselisihan | Dokumen Independent.co.uk

Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan selalu berinteraksi antar sesama. Terkadang juga dalam interaksi tersebut seringkali timbul perselisihan.

Memang yang namanya perselisihan itu, seperti selisih paham, silang pendapat, berbeda pandangan, konflik perdebatan, adu mulut ataupun bentuk perselisihan lainnya adalah hal yang masih wajar berlaku.

Meskipun dianggap wajar, namun yang seringkali yang terjadi adalah, hasil dari perselisihan tersebut yang justru akan memberikan dampak berkelanjutan dan akan simultan berlaku sepanjang hidup.

Secara naluriah, kita sebagai manusia cenderung akan mengeluarkan dan mengungkapkan apa yang ada didalam hati dan benak pikiran.

Apa-apa yang terbangun didalam hati dan kepala kita, maka itulah yang akan kita keluarkan sebagai pikiran dan kemudian akan di implementasikan dalam ungakapan kata-kata dan tindakan.

Ungkapan kata-kata dan tindakan tersebut juga tergantung sisi mana yang lebih dominan dalam benak pikiran, bisa negatif ataupun positif.

Sehingga tergantung juga pada seberapa besar pengaruh emosi dan perasaan yang telah terbangun pada akumulasi pikiran.

Maka berawal dari proses inilah suatu perselisihan tersebut akhirnya dapat terjadi dengan sedemikian rupa yang pada akhirnya bisa menimbulkan dampak yang cukup signifikan.

Contohnya saja bentuk perselisihan seperti:
Berselisih dengan pelanggan, berselisih dengan rekan kerja ataupun teman, berselisih dengan boss ataupun atasan, berselisih dengan keluarga ataupun berselisih dengan pasangan, maka hasil dari perselisihan ini akan menimbulkan suasana berubah jadi terasa tidak nyaman.

Sehingga hasil dari perasaan tidak nyaman tersebut timbulah perasaan benci, tidak suka, dongkol, marah, permusuhan, perpecahan dan perasaan antipatif lainnya.

Bahkan yang terparah pada akhirnya perselisihan dalam eskalasi sekumpulan manusia yang cukup besar akan menimbulkan dampak tindakan destruktif yang cukup besar juga seperti, tindak intoleran, tindak rasialis, tindak anarkis atapun tindakan dekstruktif lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline