Lihat ke Halaman Asli

S Eleftheria

TERVERIFIKASI

Penikmat Literasi

Seberapa Besar Validasi Orang Lain Memengaruhi Hidup Kita?

Diperbarui: 27 Mei 2023   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Perundungan dari orang lain. (sumber: KOMPAS.ID)

"Your need for acceptance can make you invisible in this world. Don't let anything stand in the way of the light shines through this form." --Jim Carrey.

Salah satu karakteristik manusia adalah memiliki keinginan besar untuk selalu disukai oleh siapa pun. 

Dulu, pada awal mengenal sosialisasi, umat manusia memerlukan penerimaan oleh suku atau kelompok manusia lainnya untuk mempertahankan hidup.

Namun, di zaman sekarang, selain mematuhi hukum, rasa-rasanya kita tidak membutuhkan validasi orang lain untuk bertahan hidup---memang, validasi dari orang lain itu menyenangkan dan bisa menjadi jalan menuju peluang pada tingkat pribadi maupun profesional.

Tetapi, mengejar pengakuan itu sendiri sungguh menghabiskan energi, terlebih-lebih jika dilakukan dengan bertumpu pada kelemahan diri sendiri.

Jika ada sesuatu yang menghalangi kita untuk menjadi otentik, itu adalah saat rancangan hidup kita hanya bertujuan untuk menyenangkan orang lain, apa pun cara dan bentuknya. 

Meski sekilas tidak ada yang salah dengan tujuan tersebut, tetapi rancangan hidup itu dapat membuat kita tidak menghargai nilai-nilai diri karena adanya pengaruh dari penilaian orang lain---dan ini tentu tidak baik.

Terlepas dari kepercayaan masyarakat konsumeris, self-worth (berkaitan dengan penerimaan diri bahwa kita berharga dan memiliki nilai penting dalam hidup ini) benar-benar merupakan sesuatu yang menjadi keputusan untuk diri sendiri. 

Jika memutuskan bahwa nilai diri kita bergantung pada bagaimana orang lain memandang kita, kehidupan kita akan seperti budak karena tergantung dari apa yang "tuan" pikirkan tentang kita. 

Nah, ketika "tuan" terlepas dari usaha kita dan tidak lagi menyukai kita, harga diri kita akan menjadi hancur berantakan---menyedihkan, bukan?

Kebutuhan terhadap validasi dari orang lain telah menjadikan kita menjalani kehidupan yang sesungguhnya bukan milik kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline