Lihat ke Halaman Asli

Sholahuddin AlAyyubi

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Pelatihan Mengetik dengan Metode Driil oleh Mahasiswa Kampus Mengajar UM bagi Siswa UPT SDN 178 Gresik

Diperbarui: 10 November 2021   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pembelajaran di masa pandemi membutuhkan berbagai macam inovasi. Tidak dapat di bahwa keterbatasan pendidikan tatap muka menjadikan sektor digital merupakan salah satu alternatif yang digunakan dalam dunia pendidikan. Peralihan dari pendidikan tatap muka ke jarak jauh dilaksanakan sebagai upaya agar proses belajar mengajar dapat terus berlangsung. Namun, masih terdapat berbagai kendala yang dihadapi oleh guru, orang tua dan siswa dalam mengikuti perkembangan digitalisasi pendidikan.

Salah satu sekolah yang dirasa terbatas dalam pendidikan jarak jauh adalah SD Negeri 178 Gresik. Meski terletak dekat dengan pusat kota, sekolah ini masih mengalami kendala dengan fasilitas IT untuk menunjang pendidikan siswa. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat komputer menjadi salah satu sarana belajar di masa pandemi. Di sisi lai banyak siswa yang belum dapat mengoperasikan komputer dengan baik. Pihak sekolah juga telah mengupayakan adanya edukasi mengenai pengoperasian komputer. Namun komputer atau alat peraga yang dimiliki guru sendiri tidak sebanding dengan jumlah siswa di UPT SD Negeri 178 Gresik.

Salah satu program merdeka belajar yang digagas oleh pemerintah berupa Kampus mengajar telah berjalan. Sholahuddin Al Ayyubi, Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang berpartisipasi dalam program tersebut menggagas adanya pelatihan mengetik menggunakan metode dril bagi siswa UPT SD Negeri 178 Gresik. 

Program yang berlangsung selama kurang lebih dua minggu ini ditujukan untuk siswa kelas lima. Hal ini mengingat akan ada Asessesmen Kompetensi Minimum atau biasa disingkat AKM. Dua puluh sembilan siswa kelas lima berpartisipasi dalam program dengan enam pertemuan. Sepuluh siswa menghadiri setiap pertemuan mengingat keterbatasan pelatihan tatap muka selama pandemi.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung dari pukul tujuh pagi hingga pukul setengah sepuluh. Adin dan tim terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama proses pelatihan, mulai dari penataan ruang kelas seperti tempat duduk, pengadaan fasilitas dan alat peraga berupa laptop dan lainnya. Hal ini tidak lain agar siswa merasa nyaman dan senang selama proses pelatihan.

Dengan persiapan yang baik, diharapkan siswa tidak bosan sehingga belajar komputer menjadi menyenangkan. Pelatihan komputer yang dilakukan adalah agar siswa dapat mengetik dengan cepat dan konsisten, mengingat salah satu bekal yang harus dimiliki siswa dalam menggunakan komputer adalah mengetik. Tak lupa, sebelum memulai pelatihan dasar, adin dan tim bertugas memberikan pengenalan terlebih dahulu kepada siswa tentang komponen-komponen komputer atau laptop beserta fungsinya.

Di sisi lain, hasil dari pelatihan ini adalah siswa dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam mengetik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh tim pelatihan selama proses pelatihan, baik pada tahap pertama maupun tahap kedua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline