Lihat ke Halaman Asli

Shirley Sulivinio

Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Fast Track Batch 27

Hutang? No Way!

Diperbarui: 9 September 2020   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Uang, uang, dan uang. Satu kata, banyak mengundang kontroversi. Hal apapun bisa saja menjadi sangat menyebalkan jika sudah berurusan dengan uang. Banyak orang bisa kalap dan menghalaukan segala cara demi memenuhi kebutuhannya berhubungan dengan uang. 

Bahkan mereka tidak segan-segan untuk berhutang untuk memenuhi kebutuhannya saat itu. Meminta bantuan dengan berhutang bagi sebagian orang bisa saja dilakukan dengan mudah. Tapi, bagaimana dengan kelanjutannya? Apakah betul-betul dibayar? BELUM TENTU!

Biasanya, jika ada orang yang berhutang kepada kita dan kita bantu, maka tidak menutup kemungkinan selanjutnya mereka akan kembali lagi kepada kita pada saat susah untuk berhutang kembali karena mereka beranggapan bahwa kitalah orang yang bisa mereka cari dan pasti membantu kita. Ada sekali maka ada dua kali, tiga kali, dan seterusnya. Mungkin bisa saja dibayarkan hutangnya, tapi jika berkali-kali akan sangat menjengkelkan, kan? 

Bagi penulis, sebisa mungkin jangan berhutang kepada siapapun. Ketika memang tidak bisa membeli sesuatu, cobalah untuk menabung terlebih dahulu atau mencari cara lain dengan bekerja untuk mendapatkan uang daripada harus berhutang. 

Kalau ada yang berhutang kepada kita, kita harus pertimbangkan matang-matang, apakah orang ini benar-benar bisa kita percaya dan bertanggung jawab atau tidak, karena uang bisa saja memecahkan hubungan yang sudah dengan baik dibina. Kita membutuhkan uang dan uang memang bukan segalanya, tapi bisa merusak atau memecahkan segalanya dengan instan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline