Lihat ke Halaman Asli

Mycapturer

Pers Mycapturer

Demam NFT

Diperbarui: 15 Januari 2022   04:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Capturer Photo shandry ferynando

Dalam sebagian waktu terakhir, di Indonesia peninggalan kripto tercantum NFT jadi buah bibir yang hangat diperbincangkan serta dicoba warga terkhusus sehabis seseorang pemuda bernama Sultan Gustaf Angkatan laut(AL) Ghozali meraup untung miliaran rupiah sehabis menjual fotonya selaku NFT.

Buat bisa membendung animo warga pada peninggalan kripto bisa senantiasa berjalan ke arah positif hingga dari itu imbauan buat mengecek orang dagang yang berizin butuh dicoba oleh Pemerintah.

Bila belum menguasai mekanisme serta metode kerja dari peninggalan kripto hingga terdapat baiknya warga tidak asal sembarang melaksanakan transaksi.

Sebisa bisa jadi warga secara aktif tingkatkan literasi yang pas dengan mengakses banyak rujukan serta bertanya dengan Lembaga pengawas terpaut yang dalam perihal ini merupakan Bappebti.

Departemen Kominfo juga terbuka buat mengedukasi warga Mengenai metode bertansaksi peninggalan kripto semacam NFT cocok dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Warga dapat menghubungi kanal- kanal media sosial yang dipunyai oleh Departemen Kominfo.

" Dalam perihal pengelolaan sistem elektronik yang mengoperasikan NFT warga bisa bisa menemukan data lebih lanjut dari Departemen Kominfo," ucap Dedy.

Dari segi pemberian bimbingan kepada warga, Departemen Kominfo juga secara aktif mempersiapkan konten- konten terpaut di kanal- kanal komunikasinya.

Sehingga kala warga mencari ketahui tentang peninggalan kripto serta NFT di Indonesia hingga konten tersebut bisa jadi salah satu referensi terpercaya.

Tidak hanya itu dalam kurikulum Gerakan Literasi Digital Nasional, tidak menutup mungkin ulasan soal peninggalan kripto serta NFT dapat masuk dalam kurikulum tersebut.

" Ulasan menimpa NFT selaku bagian dari literasi digital nasional yang dicoba oleh Departemen Kominfo dikala ini lagi dikaji lebih lanjut," ucap Dedy.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline