Lihat ke Halaman Asli

Patriot Negara

TERVERIFIKASI

warga Indonesia

Sesat, Menyesatkan, Nubuwwah, dan Tipuan Dajjal

Diperbarui: 25 Oktober 2017   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika ada dua kubu A dan B bersiteru akan sesuatu hal maka pasti muncul pertanyaan kubu mana yang benar dan kubu mana yang salah. Apalagi perseturuannya juga menyangkut masalah dikotomi ya dan tidak, mendukung dan tak mendukung, setuju atau tak setuju. Tak mungkin keduanya benar. Ini bukan seperti partai PPP yang menggunakan retorika banci menerima UU ormas dengan catatan. Hanya ada menerima dan menolak, setuju atau tidak setuju.

Ketika perseteruan terjadi, bagi A, B adalah pihak bodoh yang tak mengerti konteks, dan bagi B, A adalah pihak bahlul yg mengerti sepotong-sepotong dan tak melihat masalah secara holistic.

Ketika kita berpihak ke A, jangan-jangan B lah sebenarnya the truth dan A yg salah. Ketika kita mengikuti B, jangan-jangan A terlihat salah hanya karena framing media.

Kondisi seperti ini sudah bagian dari nubuwwah/prophecy yaitu munculnya dajjal baik berupa dajjal dajjal kecil ataupun dajjal besar.

Dajjal mempunyai kemampuan lihai untuk membuat yang haq/truth terlihat sebagai kebatilan dan kebatilan terlihat bagai shiratal mustaqim alias jalan lurus.

Tak heran baginda Rasul selalu ajarkan doa mashur yaitu agar berdoa semoga yang benar selalu ditampakkan sebagai kebenaran dan diberikan kekuatan untuk mengikutinya dan kebatilan agar ditampakkan sebagai kebatilan dan agar diberi kekuatan untuk menghindarinya.

Ini disebabkan karena banyaknya tipuan-tipuan dan fitnah sehingga manusia tak lagi mampu membedakan antara hak dan batil.

Penguaa yang merasa selalu berada dijalan benar dan menganggap penentangnya sebagai pihak pengacau dan sesat bukanlah cerita baru. Di zaman Musa pun Firaun yg dikenal sebagai diktator pemburu yahudi bahkan mengatakan ucapan terkenal yg diabadikan dalam Quran :"Tidaklah aku perintahkan padamu kecuali apa yang aku anggap baik dan tidaklah aku tunjukkan padamu kecuali jalan yang lurus QS 40:29".

Selain itu beberapa indikator berikut bias digunakan untuk melihat kubu manakah kubu yg haq dan kubu manakah kubu yg batil :

1. Berapa banyak orang-orang mu'min dalam kubu itu

2. Apakah mereka menjaga amanah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline