Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. Dengan kata lain, pada waktu dan tempat manapun Islam berada, Islam harus bisa untuk memberikan garansi keselamatan dan kedamaian kepada umat manusia di sekitarnya. Tafsir al- Mishbah memaknakan QS Al-Anbiya ayat 107 kalau Rasul adalah rahmat, bukan saja kehadiran beliau membawakan ajaran, namun pula wujud dan karakter beliau merupakan rahim yang merupakan karunia Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Karakter Rasulullah Muhammad SAW yang agung itu pasti saja jadi rahmat untuk orang yang meneladani, memahami, menghayati, serta mengamalkan dalam kehidupan tiap hari, ialah untuk orang yang bermoral dengan adab Rasulullah SAW. Maksud Rahmatan lil A'lamin dipaparkan merupakan penguasaan al- Quran serta Perkataan nabi untuk kebaikan seluruh orang, alam serta lingkungan. Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW merupakan Islam untuk seluruhnya. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam ialah agama untuk semua makhluk Allah, tidak terbatas pada wilayah tempat tinggal, suku, ras, dan bangsa.
Semakin berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, Islam juga akan semakin bertambah umur. Manakala pada akhirnya Islam juga akan melahirkan perdamaian dan kerukunan antar para kelompok, agama, etnis, suku dan ras. Hal itu merupakan mimpi dambaan Islam. Mimpi itu tidaklah idealis, kedatangan Islam untuk mewarnai kehidupan di bumi tidak seperti asumsi iblis dikala saat Allah Swt ingin menciptakan manusia.
a. Islam Rahmatan lil Alamin untuk semesta.
Islam memiliki beberapa arti. Menurut kamus bahasa memiliki 3 arti. Pertama, tunduk atau patuh. Sifat yang tunduk atau patuh. Orang yang disebut muslim karena seseorang jikalau sudah masuk islam maka dia berikrar untuk patuh dan tunduk pada ketentuan Allah SWT. Apabila tidak dipatuhi, maka belum sempurna keislamannya. Kedua, Sesuatu yang menghadirkan kedamaian. Jikalau seorang muslim sudah menjadi islam sampai saat ini namun belum mendapatkan kedamaian, maka ada yang belum sempurna pula keislamannya. Ketiga, Islam memiliki jaminan kebahagian, nikmat tertinggi yang bisa dirasakan. Ada orang yang bahagia di dunia namun tersiksa di alam kubur, ada juga yang sengsara di dunia namun bahagia di akhirat. Namun kedua pilihan itu tidak disediakan oleh Allah. Allah hanya menyediakan pilihan bahagia dunia, alam kubur dan akhirat. Dalam islam, bahagia dihitung dalam 3 dunia.
Rahmat adalah keperihan hati melihat atau mengetahui ketidakberdayaan satu pihak. Keperihan itu mendorong yang hal yang kita rasakan ini tadi untuk berusaha menanggulangi, mengurangi penderitaan orang lain sekaligus mengurangi rasa sakit di diri sendiri. Kalau sekedar hati tidak merasa nyaman namun tidak berusaha, hal itu tidak bisa disebut rahmat. Perbedaannya antara, rahmat Tuhan dengan rahmat mahkluk adalah; Tuhan tidak merasakan keperihan, Tuhan tidak berkepentingan untuk dirinya, Ia menghilangkan keperihan keperihan itu karena memang tidak ada pada diriNya. Rahmat Tuhan adalah anugrah yang bersifat positif yang dirasakan oleh mahkluk. Karena Rahmat Tuhan itu tidak hanya menyentuh satu pihak, maka disini dinyatakan Rahmatan lil A'lamin. Alamin itu adalah alam dimana alam selain Tuhan. Tuhan menganugrahkan rahmat kepada selain Tuhan, yaitu mahkluk alam semesta yang Ia ciptakan. Yang dimaksud disini ialah semua mahkluk, tanpa terkecuali.
Rahmat berbeda dengan barokah. Barokah adalah anugerah khusus karena manusia bekerja sangat serius-sangat sungguh-sungguh, maka rahmat dijadikan barokah. Salam adalah satu metode upaya rahmat Tuhan ditransformasikan menjadi barokah. Sementara Rahmatan lil Alamin berlaku untuk hanya untuk rahmat, semua mahkluk tanpa terkecuali akan mendapatkan rahmat. Ada milik bersama dalam hakikat rahmat. Maka dari itu tidak boleh dijadikan identitas kelompok. Islam adalah suatu kerjaan yang dinamis untuk saling menyelamatkan, dalam hal apapun. Rahmatan lil A'lamin merupakan kenikmatan bersama.
Rahmatan lil A'lamin, mengapa Allah tidak menyampaikan kepada Nabi Muhammad, "Rahmatan lil Muslimin"? Karena jika seperti itu, rahmat yang disampaikan Nabi Muhammad hanya untuk orang islam. Ketika nabi akan melepas pasukan menuju muhtah, Nabi berpesan;
Kalian akan berjumpa dengan pendeta-pendeta di rumah-rumah ibadah non muslim. Jangan ganggu para pendeta. Jangan bunuh anak kecil yang menyusui. Jangan bunuh orang tua renta. Jangan campur pohon kurma. Jangan potong pohon kayu. Jangan hancurkan rumah.
Pendeta mendapatkan rahmat pada saat kedatangan Nabi Muhammad SAW, dikarenakan mereka pula bukan objek perang. Kata al-'alamin berartikan; kumpulan jenis makhluk Allah yang hidup, semuanya memperoleh rahmat dengan kehadiran nabi Muhammad Saw, tidak terkecuali mereka yang tidak dirasakan mempunyai jiwa dan mereka yang tidak terlihat.
-
Saat membicarakan mengenai Rahmatan lil A'lamin, tidak hanya sayang kepada manusia yang akan dibahas. Contoh lain seperti sayang pada hewan-hewan yang ada dibumi yang tidak berakal yang selalu dijadikan objek, kedatangan rasullulah menjadi rahmat bagi para hewan-hewan tersebut pula. Seringkali orang menganggap yang mempunyai kehidupan hanyalah manusia semata, namun hal ini membuktikan bahwa islam tidak memandang bagaimana bentuk kamu sebagai mahkluk Allah SWT. Semua manusia di mata Allah Swt sama, yang membedakan hanyalah keimanan. Islam mengajarkan tingkat derajat dan HAM. Entitas Islam sebagai Rahmatan lil Alamin mengakui eksistensi perbedaan mahkluk. Konsep humanisme yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw begitu luhur, tidak saja menyerukan perdamaian lintas batas, tetapi saling menjaga dan memperat tali persaudaraan dengan siapa pun.