Lihat ke Halaman Asli

Shafa Varera

Be better everytime

Anak Bawang di Kompasiana

Diperbarui: 22 Oktober 2020   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berawal dari suka menulis di blog, suka membaca kontent yang unik dan ringan, saya akhirnya bertemu dengan kompasiana. Meski sudah sangat jauh terlambat, tapi tidak mengurangi manfaat yang bisa saya dapatkan dari platform ini. 

Bermula sekedar mencoba menulis, mencoba berbagi cerita, mencoba mencari wawasan dan melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang, saya pun bisa mengasah kemampuan menulis dan belajar dari banyak orang. Banyak orang dengan berbagai latar belakang memandang satu permasalahan itu sangat membuka wawasan.

Saat itu saya masih bekerja di sebuah Bank BUMN, waktu yang saya punya tidak banyak untuk menulis karena kesibukan kerja. Selanjutnya menikah dan memiliki anak, tapi saya selalu berusaha menulis meski sesekali hanya untuk berbagi cerita. 

Saya tidak banyak mengetahui fitur yang ada di kompasiana karena waktu browsing saya pun terbatas. Saya hanya membaca apa yang menurut saya menarik, terutama cerita dari negeri seberang yang belum pernah saya kunjungi. Saya juga suka membaca tentang sebuah masalah yang sedang menjadi banyak menjadi perdebatan, tapi dilihat dari sisi yang lain. Banyak yang saya bahkan tidka terfikir untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang itu, saya pun menjadi lebih terbuka. 

Dari sinilah, saya juga belajar bercermin tentang seberapa menarik tulisan saya. Meski memiliki hobi menulis dan memiliki blog, juga pernah tulisan saya dimuat di surat kabar saat masih duduk di bangku sekolah, tapi saya merasa tulisan saya masih memiliki banyak kekurangan. Saya masih harus banyak belajar terutama untuk membahas sesuatu lebih detail dan dari sudut pandang yang mungkin kadang orang tidak terfikir. 

Sejak dudul di bangku sekolah, saya suka menulis fiksi. Pernah cerpen saya dimuat di sebuah surat kabar lokal saat SMA dan cerpen saya memenangkan sebuah kompetisi menulis bersama putu wijaya untuk dicetak sebagai bahan bacaan tuna netra saat duduk di bangku kuliah. 

Setelah itu, saya lebih suka menceritakan apa yang ada di sekitar saya karena tinggal di Lombok, sebuah pulau kecil yang unik menurut saya karena saya dibesarkan di Pulau Jawa. Banyak fakta unik yang diceritakan oleh saudara karena kami tinggal di desa di bagian timur Lombok. 

Tidak memiliki banyak teman membuat saya lebih banyak menulis dibanding keluar bersama teman-teman. Sampai akhirnya saya mulai punya banyak teman saat bekerja dan melihat keindahan Pulau Lombok yang indah dan masih alami. Keindahan yang tak perlu jauh kami jangkau ini membuat saya kagum dan tertarik. 

Tulisan saya akhirnya lebih banyak tentang Lombok dengan segala isinya dan pelajaran hidup yang bisa saya ceritakan dari apa yang saya alami atau saya dengar. 

Sampai sekarang, sejak 2016 bergabung dengan kompasiana saya terus belajar dan sekarang suka mengikuti video A- Z yang diadakan setiap Kamis sore yang sangat bermanfaat menurut saya. 

Meski jarang bisa ikut live streaming karena kesibukan sebagai ibu rumah tangga, tapi saya berusaha untuk bisa menonton di lain waktu. Ada motivasi yang membuat saya menjadi kembali semangat menulis setelah menonton video ini.

Salam kenal Kompasianers, dari saya yang masih Anak Bawang :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline