Lihat ke Halaman Asli

SEYLAFANI SIMBOLON

Universitas Palangka Raya

Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Berada Dalam Kondisi yang Tangguh

Diperbarui: 27 November 2022   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan telah menggelar pembacaan hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2022. 

KSSK menegaskan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan III tahun 2022 tetap berada dalam kondisi yang berdayaa tahan.

Beberapa indikatornya yaitu :

  • Kinerja perekonomian global melambat dengan risiko ketidakpastian yang semakin tinggi.
  • Perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut ditopang konsumsi swasta yang masih tetap kuat.
  • Inflasi lebih rendah prakiraan awal.
  • Neraca Pembayaran Indonesia (NIP) triwulan III Tahun 2022 diperkirakan tetap sehat.
  • Stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga di tengah tren menguat nya dolar AS.
  • Dari sisi fiskal, kinerja APBN hingga bulan September 2022 melanjutkan capaian positif.
  • Realisasi belanja negara mencapai Rp1.913,9 triliun atau tumbuh 5,9% (yoy), dioptimalkan untuk menopang tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

KSSK berkomitmen terus melakukan koordinasi kebijakan antarlembaga anggota KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

SISI PENGELUARAN

  • KONSUMSI RUMAH TANGGA 5,39% (yoy)

Tumbuh tinggi, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, masih terbatas nya dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta adanya penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi.

  • KONSUMSI PEMERINTAH -2,88% (yoy)

Bersumber dari penurunan belanja barang untuk penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

  • EKSPOR 21,64% (yoy)

Meningkat, ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat dan kebijakan percepatan ekspor minyak kelapa sawit.

  • IMPOR 22,98% (yoy)

Tumbuh tinggi, seiring dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang tetap tinggi.

  • INVESTASI 4,96% (yoy)

Kinerja investasi membaik, terutama investasi nonbangunan baik mesin maupun peralatan.

SISI LAPANGAN USAHA (LU)

  • Industri Pengolahan
  • Pertambangan
  • Pertanian
  • Perdagangan Besar dan Eceran  
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline