Lihat ke Halaman Asli

Setyo Budiantoro

Percikan pemikiran tentang transformasi pembangunan

Puisi | Tersungkur Dihantam Waktu

Diperbarui: 27 April 2020   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: pixabay.com

Luka kembali menggores, kedukaan membayang

Namun, seribu torehan luka telah membekas

Sebagian sayatan begitu dalam

Perih sekali waktu itu

Lalu, apa bedanya satu torehan lagi?

Matahari pun tetap menyingsing di ufuk timur

Denyut kehidupan terus berjalan

Kelahiran yang disambut gembira akan selalu diakhiri dengan kedukaan kematian

Jeda kehidupan pada akhirnya adalah ketiadaan

Tersungkur dihantam waktu bukanlah kekalahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline