Lihat ke Halaman Asli

Cinta Sang Setan Pada Tuhannya...

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku memiliki cinta terhadap Tuhanku...

Ia bijaksana, penuh kasih, tapi penuh murka bika aku mengecewakannya. Itu pasti. Masih ada yang bertanya "Ah mask sih?" Iya. Sebab kamu belum pernah pergi ke tempat di mana setan menetap. Di Neraka jahanam.

Sekarang ada pertanyaan, apakah aku lebih memilih untuk mencintai Dia (Tuhan) atau Setan? Ah, tak usah kau malu-malu memberi jawab atas pertanyaan itu. Karena aku juga masih bimbang.

Dahulu aku setan keparat, kini aku mulai melunak. Tuhan membisiki kalbuku dengan bahasa cintaNya. Akankah aku harus mempertahankan egoku? Ataukah akan kupasrahkan diriku ke arahNya? Bagaimana menurut anda?

Oh, pasti banyak yang akan mengutukiku. Biarlah. Toh hari esok masih akan menyambut bangunku dari lelapnya tidur. Bahkan menyapaku dengan senyum penuh arti. Kalau begitu untuk apa lagi aku mesti resah dan gelisah?

Oh ya? Ya iya. Apa itu? Jangan terlalu banyak bertanya. Setan sementara bertobat, jadi biarkan ia berdiam diri dulu. Sebentar saja. Jangan recoki dia, dengarkan saja keluh kesahnya.

Sudah?

Iya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline