Lihat ke Halaman Asli

Ambigu

Diperbarui: 30 Maret 2017   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar oleh: dessin noir et blanc

Di kanvas malam engkau menebah gelisah

Seakan kota  di tubuhmu ambruk petaka

Runtuh sekejap alam pikirmu diruas sederhana

Lalu kau mainkan api dibalik derau hujan telah lesap

Adalah aku yang sendu menyeduh teguk kopi leluhur

Dengan melihat kotamu semakin membiru

Oleh ulah mulutmu yang tak sekekompangan

Hingga aminmu telah lupa dengan sejuta doamu

Coretan bibirmu yang menempel  dideretan bangku tua

Tak akan pamit sebab tingkahmu laksana petir yang penurut

Bermuka sana dan sini menjadi  gugusan pulau tak berpenghuni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline