Lihat ke Halaman Asli

Septian Ananggadipa

TERVERIFIKASI

So let man observed from what he created

Aku Pulang, untuk Mengantarnya Pergi

Diperbarui: 24 Juli 2021   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: kompas.com

Perasaan ini, mungkin sedang dialami banyak diantara kita. Saat kita pulang, untuk mengantarkan orang terkasih pergi untuk selama-lamanya.

Tidak melihat kaya atau miskin.. tua atau muda.. Duka ini terus datang silih berganti, namun tak kunjung pergi.

Realitanya, meninggal bukan hanya angka-angka. Mereka yang pergi benar-benar keluarga kita, orang tua kita, saudara kita, tetangga kita, hingga guru-guru kita.

Kita yang kehilangan, menangislah untuk sementara.. karena manusia biasa pasti berat menahan duka. Namun kita harus tetap bersama.

Tidak perlu saling menyalahkan, atau menghardik sesama.Para pemimpin kita, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, juga manusia biasa. Setidaknya, mereka sudah berusaha.

Lalu, apakah kita juga sudah berusaha?

Lakukan apa yang kita bisa. Peluk keluarga kita yang berduka. Bantu saudara kita yang merana. Doakan mereka yang sedang berusaha sekuat tenaga.

Semoga kita bisa melalui semua ujian ini, bersama-bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline