Lihat ke Halaman Asli

Selvia Indrayani

Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Ambang Senja

Diperbarui: 10 Agustus 2021   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Pixabay-3141248)

Kala usia melaju tanpa pernah mau menunggu, di situ hati terasa pilu. Terlihat sosok-sosok berwibawa bersiap hendak tinggalkan meja. Mereka pun tak tahu akan ke mana.

Sorot mata sendu tembus hingga relung kalbu. Sejuta rindu tak tersampaikan dalam satu waktu. Seakan ingin mengulang masa lalu dan takingin kebahagiaan berangsur jadi pilu.

Jalan di depan terbuka lebar. Namun, menatap ke depan butuh keberanian. Jangan sampai hati merintih dan pedih kala usia tertambat pada masa kerja.

Kalian taksendirian. Masih ada kawan yang sama-sama berjuang. Pengorbanan telah banyak tercurah untuk pekerjaan. Saatnya raga bebas dari ikatan kerja. Nikmati usia senja dengan bahagia.

Ambang senja bukanlah ketakutan bagi seorang bintang yang pernah terangi kelam. Ada jiwa yang tertolong dalam masa kelam dan hendak lindungi Sang bintang dari kesepian. Tenanglah kawan....

Jika peluh masa muda telah tercurah, saatnya nikmati setiap jerih lelah. Semangat takboleh patah hanya karena ambang senja. Senja hanya mampu berbicara tentang usia, tetapi tidak dengan jiwa yang membara.

Ambang senja takboleh renggut bahagia. Biarkan rindu senantiasa berpeluk dengan waktu.

Sunyi hanyalah satu sisi dari relung hati. Jangan biarkan sepi berpagut pilu dan hadirkan sendu. Senja selalu setia menemani Sang bintang menyanyikan tarian kehidupan.

Bekasi, 10 Agustus 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline