Lihat ke Halaman Asli

Selly Fitriyani Wahyu

Undergraduate Student of Padjajaran University

Sulap Busana Lama demi Met Gala Dadakan Kala Lebaran

Diperbarui: 13 Mei 2022   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KUMPUL KELUARGA KALA LEBARAN. Usung konsep warna pakaian senada. Foto: Selly Fitriyani Wahyu

Tak afdol rasanya lebaran tanpa berbalut busana baru. Namun, kian beranjak dewasa, tidak sedikit yang menjadikan agenda “beli baju baru” sebagai sesuatu yang kurang esensial. 

Perayaan Idul Fitri yang terlaksana setahun sekali, memaksa sebagian orang untuk berpenampilan menarik, terutama pada saat bersalaman dengan tetangga ataupun sanak famili. Ajang pamer busana bak Met Gala pun dikemas dengan jahit silaturahmi rumah ke rumah. Busana lama pun akhirnya disulap seolah baru.

***

Hari Raya Tak Lagi Disambut Baju Baru

Entah siapa yang memulai tradisi membeli baju baru di setiap Hari Raya Idul Fitri dan mewariskan kebiasaan tersebut hingga kini. Tidak dipungkiri, sebagian besar masyarakat memanfaatkannya sebagai momentum langka untuk meraih busana muslim terbaru dengan harga murah sekaligus hadiah bagi orang terkasih.

Kendati demikian, beberapa orang sudah tidak menyalakan semangat itu lagi dan beralih memakai pakaian lama. Berbekal kreatifitas, pakaian yang kerap kali hanya tergantung menghiasi lemari pakaian mulai dipadupadankan dan menghirup udara luar pada hari raya.

Itulah yang setidaknya dirasakan oleh Nabil di lebaran tahun ini. Saat bertandang ke rumahnya, ia mengaku pakaian muslim yang dikenakannya pada saat itu merupakan pakaian yang dibelinya Januari 2022 lalu.

“Menurut gue sendiri, agenda beli baju baru udah mulai kurang gue minati. Lagipula orang-orang gak mungkin tahu kalau baju yang gue pakai, tuh baru apa enggak. Jadi, buat lebaran kali ini, gue cuma memanfaatkan insting mix and match baju lama aja,” ucap perempuan bergamis hijau itu sembari menyesap sirup jeruk.

Nabil terkekeh, “Lagian rugi juga kalau enggak punya sense fashion, budget pas-pasan terus maksain beli baju baru biar kelihatan keren pas salat id. Gue termasuk orang yang fashion terrorist, makanya gue cari aman aja, sih.”

Meskipun diskon yang ditawarkan mal cukup menggiurkan, Nabil berpendapat itu tidak cukup untuk menggugahnya dalam membeli pakaian muslim terbaru. Perempuan yang kala itu sedang sibuk mengunyah sayur ketupatnya menjelaskan bahwa hal tersebut hanyalah akal-akalan toko baju membakar uang agar orang-orang kalap berbelanja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline