Lihat ke Halaman Asli

Mengajar di Desa Buntu

Diperbarui: 1 April 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Setiap tahun, siswa siswi SMA Global Prestasi School selalu mengadakan local immersion ke Wonosobo, tepatnya di Desa Buntu. Salah satu kegiatan yang ada di immersion ini adalah kegiatan mengajar di SDN 1 Buntu, saat sampai disana, siswa siswi serta guru yang ikut disambut hangat dengan senyuman anak anak disana, serta dengan pemandangan gunung yang bisa dilihat langsung dari lapangan SDN tersebut. mereka menyambut kita dengan suka cita, lalu mengadakan pentas seni kecil kecilan untuk menyambut kita. Setelah melihat pertunjukan anak anak disana, kita segera membagi kelompok kita untuk mengajar anak anak disana.

Suasana disana pun jauh berbeda, sebelum kita masuk wilayah SD, saat berpapasan dengan orang lain, mereka selalu menyapa dengan ucapan "selamat pagi" ataupun sekedar senyuman tipis. Kembali di kelas 3 itu, kami mengajar dengan antusias, serta di balas juga dengan antusiasme mereka. Kami juga bersyukur suasana dan cuaca pagi hari di sana mendukung, walau mataharinya terik, tetapi udaranya tetap sejuk seperti biasanya. 

Berdasarkan yang bisa dilihat disana, lembaga sosial yang kuat juga turut berperan dalam pembelajaran di SDN 1 Buntu. Misalnya, adanya komite sekolah yang memiliki peran penting dalam mengelola dan mengembangkan potensi sekolah. Komite sekolah bersama dengan guru-guru bertanggung jawab dalam menyusun program-program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SD 1 Buntu. Hal ini dapat sangat terlihat karena murid murid disana bisa menjaga lingkungan, menghargai budaya lokal, dan menerapkan sikap saling menghormati dengan baik 

Dengan menggabungkan norma dan lembaga sosial di dalam proses pembelajaran, SDN 1 Buntu dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya baik dalam akademis, namun juga mempersiapkan muridnya untuk menjadi generasi yang kedepannya bertanggung jawab, dan menghargai keberagaman budayanya. 

Dalam konteks kehidupan di sekolah ini, salah satu teori yang bisa dikaitkan adalah Teori Integrasi Sosial yang dipopulerkan oleh Emile Durkheim. Teori ini menjelaskan bagaimana faktor seperti nilai kebersamaan, norma sosial, dan pengalaman bersama berperan besar dalam membentuk persatuan di lingkungan sekolah. Emile Durkheim menjelaskan bahwa nilai dan norma sosial yang diterapkan di lingkungan pendidikan akan punya dampak yang cukup besar dalam membentuk solidaritas sosial di antara siswa. 

Contohnya, saat sekolah menerapkan nilai seperti kerjasama, kesetaraan, dan penghargaan di perbedaan, hal ini dapat memperkuat ikatan antara siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif. Serta, pengalaman bersama seperti yang kita lakukan ini juga dapat meningkatkan persatuan yang lebih kuat rasa kebersamaan mereka, Karena mereka melihat kita mengajar bersama-sama, serta mereka pun belajar bersama dengan teman temannya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline